Banjir Grobogan: Sekolah Terdampak Tunda Ujian Tengah Semester
Saiful Anwar
Kamis, 14 Maret 2024 10:12:00
Murianews, Grobogan – Bencana banjir Grobogan kembali terjadi. Hingga Kamis (14/3/2024) pagi, sejumlah wilayah di Kabupaten Grobogan terendam banjir.
Beberapa sekolah terdampak banjir pun terpaksa menunda kegiatan ujian tengah semester. Niya, salah satu guru SMK di Purwodadi mengatakan, pagi ini mestinya ia mengawasi ujian tengah semester. Namun, agenda itu ditunda karena sebagian siswa terdampak banjir.
”Seharusnya ada jadwal mengawasi tes mid semester. Tetapi pagi ini ada pengumuman tes ditunda karena banjir,” kata dia kepada Murianews.com.
Sekretaris Dinas Pendidikan Grobogan Wahono membenarkan, ada beberapa sekolah terdampak banjir. Mereka pun mengajukan izin libur karena lingkungan sekolah, sebagian siswa dan gurunya terdampak banjir.
”Sebagian sekolah mengajukan izin libur karena lingkungan sekolah, rumah guru dan siswa terdampak banjir,” ucapnya.
Meski begitu, ia masih belum bisa merinci sekolah mana saja yang mengajukan libur. Daftar sekolah tersebut masih dilakukan pendataan.
”Masih diidentifikasi karena menyebar di beberapa kecamatan. Wilayah Gubug yang banyak,” imbuhnya.
Diketahui, banjir di Grobogan kembali terjadi menyusul tingginya intensitas hujan. Akibatnya, debit beberapa sungai, termasuk Sungai Lusi pun meninggi.
Bahkan, aliran sungai telah meluap dan menggenangi sejumlah wilayah di Kabupaten Grobogan. Tak hanya di pedesaan, banjir juga melanda sebagian wilayah Perkotaan Purwodadi, di antaranya, di Lingkungan Jetis, Banaran, Jajar, Kemasan, Jagalan, dan Kelurahan Kuripan.
Di perkotaan, banjir terjadi sejak Rabu (13/3/2024) malam menjelang dini hari. Tidak hanya di jalanan, genangan air sudah memasuki rumah warga.
Ketinggian banjir rata-rata sekitar 40 cm hingga 50 cm dan titik tertinggi mencapai 1 meter. Pihak BPBD Grobogan menyatakan masih melakukan pendataan terkait titik-titik banjir.
Adapun elevasi sungai Lusi hingga pagi ini masih terus naik. Pada pukul 03.00 WIB, elevasinya 9,72 meter kemudian naik pda pukul 04.00 WIB menjadi 9,80 meter.
Elevasi terus naik pada pukul 05.00 WIB menjadi 9,84 meter dan pada pukul 06.00 WIB mencapai 9,90 meter.
Sementara itu, Kades Mojoagung Kecamatan Karangrayung Siswanto menyatakan hingga pagi ini rumah warganya di Dusun Truko masih tergenang banjir. Banjir disebabkan jebolnya Sungai Jajar.
”Sampai saat ini Dusun Truko masih tergenang banjir dampak jebolnya Sungai Jajar di beberapa titik,” katanya.
Editor: Zulkifli Fahmi



