Kasus DBD Grobogan Meledak, Wabup: Banyak Fogging Salah Sasaran
Saiful Anwar
Jumat, 22 Maret 2024 17:24:00
Murianews, Grobogan – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tengah meledak di Grobogan, Jawa Tengah. Data Dinas Kesehatan Grobogan menyebutkan, pada Januari - Maret 2024 terdapat 264 kasus dan kematian 6 kasus.
Terkait hal itu, Wabup Grobogan Bambang Pujiyanto menyatakan umumnya fogging yang dilakukan di pemukiman masyarakat salah sasaran.
”Sebetulnya untuk mmberantas demam berdarah itu kan tidak hanya fogging. Bahkan fogging biasanya salah sasaran. Katakanlah kasus di sini, ada 1. Itu belum tentu didapatkan bibit nyamuk di situ, kalau tidak menularkan. Tidak ada demam berdarah di situ. Tidak perlu fogging. Tapi masyarakat asal ada kasus minta fogging,” ucap Wabup, Jumat (22/3/2024).
Adapun upaya pemerintah sendiri, menurutnya sesuai dengan prosedur. Pihaknya mengedapankan penanganan dengan surveilans epidemiologi terlebih dahulu. Menurutnya, masyarakat perlu memahami hal itu.
”Makanya ini saya perlu sampaikan ke masyarakat, kalau ada kasus sebaiknya harus ada surveilans epidemiologi. Ada orang sakit, kemudian di situ, tidak hanya satu yang sakit, berati ada penularan. Pasti di situ ada nyamuk demam berdarah, ini yang kita berantas dengan fogging,” imbuhnya.
Wabup melanjutkan, dirinya lebih menekankan agar masyarakat lebih memperhatikan air-air yang menggenang di sekitaran. Sebab, titik-titik itulah yang menjadi tempat berkembangnya nyamuk aedes aegypti penyebab demam berdarah.
”Menguras tempat peampungan. Air yang menggenang di kaleng-kaleng bekas, bisanya untuk bertelur, berkembangnya nyamuk. Biasanya itu kalau fogging, fogging, fogging, kurang efektif. Kesadaran masyarakat, fogging paling ampuh, tidak benar,” tegasnya.
Wabup mengaku sebenarnya cukup terkejut dengan fenomena saat ini. Sebab, biasanya wabah atau ledakan demam berdarah terjadi pada musim pancaroba, atau saat pergantian musim.
”Biasanya musm penghujan tidak terjadi ledakan. Tapi tahun ini, meskipun banjir tapi ada demam berdarah. Namun ya kembali lagi, mungkin ada genangan-genangan yang harus dibersihkan.,” katanya.
Dia pun menghimbau kepada masyarakat agar mencegah adanya genangan yang menyebabkan nyamuk berkembang. Sebab, secara logika, jika aliran lancar, maka telur-telur larva akan terbawa ke aliran sungai atau ke laut.
”Saya mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan. Termasuk itu tadi, menjaga kebersihan sanitasi, termasuk drainase-drainase. drainase harus diperbaiki, supaya tidak ada air yang menggenang untuk tumbuhnya wabah,” tandasnya.
Editor: Supriyadi



