Kamis, 20 November 2025

Murianews, Grobogan – Nenek Harti (70), warga Kelurahan Danyang, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah ditemukan terlegetal tak bernyawa di samping rumahnya, Senin (29/4/2024) pagi.

Saat ditemukan, terdapat luka bakar di sekujur tubuh korban. Diduga, Nenek Harti meninggal karena kesetrum mesin pompa air.

Plh Kapolsek Purwodadi Iptu Edy Sutarjo menjelaskan, kejadian tersebut awalnya diketahui oleh salah anak korban, Pramini yang tinggal serumah dengan korban.

Saat bangun tidur, anak korban mendapati listrik rumah dalam keadaan padam. Kemudian, ia keluar ke samping rumah untuk menyalakan meteran listrik.

”Saat akan menyalakan meteran listrik, saksi kaget melihat korban dalam keadaan tergeletak di sebelah mesin pompa air di samping rumah,” jelasnya.

Spontan, Pramini berteriak minta tolong. Mendengar teriakan tersebut, suaminya langsung menuju ke samping rumah dan mencabut stop kontak mesin pompa air.

Keduanya kemudian bersama-sama mengecek kondisi korban. Setelah dicek, diketahui korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.

”Korban kemudian dibawa ke dalam rumah. Peristiwa tersebut selanjutnya dilaporkan ke Polsek Purwodadi,” imbuhnya.

Mendapat laporan kejadian tersebut, Polsek Purwodadi bersama Inafis Polres Grobogan dan tim medis dari RSUD Dr R Soedjati langsung ke TKP. Jenazah kemudian diperiksa.

Dari hasil pemeriksaan tim medis, korban mengalami luka bakar pada bagian pundak hingga pinggul, wajah, dada, punggung dan jari tangan sebelah kanan dan kiri.

”Tidak ditemukan adanya tanda penganiayaan pada tubuh korban. Korban meninggal dunia diduga karena tersengat aliran listrik dari pompa air miliknya,” jelasnya.

Atas kejadian tersebut, keluarga korban telah menerimakannya dan menolak untuk dilakukan autopsi disertai dengan pembuatan surat pernyataan. Korban selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Untuk diketahui, sebelumnya seorang pemuda 27 tahun di Desa Truwolu, Ngaringan, meninggal di rumahnya pada Minggu (28/4/2024). Korban diduga sudah meninggal sehari sebelumnya, karena makanan yang diberikan tetanngganya yang punya hajat masih tergantung di pintu.

Korban diketahui tinggal sebatang kara, alias tidak punya sanak saudara. Diduga, korban meninggal akibat sakit.

Korban diketahui memiliki riwayat epilepsy, alergi gatal, hingga mengidap keterbelakangan mental. Tidak ada tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler