Rabu, 19 November 2025

Murianews, GroboganMuseum Gajahan Sendang Gandri di Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus, Grobogan, Jawa Tengah diupayakan menjadi situs cagar budaya. Perlu beberapa tahapan agar suatu objek ditetapkan menjadi cagar budaya atau objek diduga cagar budaya.

Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Grobogan Endang Darwati mengatakan, proses itu antara lain perlu kajian oleh tim cagar budaya. Kemudian, idenfitikasi hingga kunjungan lapangan.

”Apabila dalam proses observasi memenuhi kriteria, maka akan masuk masuk dalam proses kajian awal sampai proses terpenuhinya objek yang diduga cagar budaya menjadi cagar budaya. Tim ahli cagar budaya berhak menerima dan menolak, sesuai dengan UUD tahun 11 tahun 2010 tentang cagar budaya,” terangnya, Senin (10/6/2024).

Endang mengatakan, pihaknya telah mengupayakan secara legal formal. Itu dibuktikan dengan terbitanya SK Bupati nomor 430/1014/2022 tentang penetapan Museum Sendang Gandri sebagai museum milik Pemerintah Kabupaten Grobogan.

Selain itu, Pemkab juga sudah dilakukan pembebasan lahan dalam dua tahap, tahap pertama seluas 3.200 meter persegi dan kedua 3.800 meter persegi. Endang juga telah menyampaikan dalam forum Musrembang Kabupaten tahun 2022 dan 2023 terkait dengan status kawasan cagar budaya tersebut.

Meski begitu, Endang menyatakan hingga kini belum ada anggaran terkait cagar budaya. Padahal, untuk kajian dan penelitian hingga inventarisasi dan penyusunan katalog perlu biaya yang cukup.

”Tapi sampai saat ini belum ada anggaran untuk itu,” kata dia.

Endang mengatakan, pihaknya tak bisa serta-merta sendiri mewujudkan situs tersebut menjadi cagar budaya. Menurutnya, perlu sinergitas dengan pihak lain, antara lain dengan kades setempat.

”Perlu sinergi dengan pihak lain, agar upaya pengajuan penelitian maupun zonasi kawasan cagar budaya dapat segera dilakukan,” terangnya.

Dari sinergi tersebut, pihak desa telah mengupayakan pembangunan akses menuju museum menggunakan pendapatan asli desa (PAD) secara mandiri. Pembangunan itu, baik jembatan maupun akses jalan ke lokasi.

Sebagaimana diketahui, Banjarejo yang telah ditetapkan menjadi desa wisata itu menyimpan berbagai temuan benda bersejarah. Dari banyaknya temuan itu kemudian didirikan museum, bahkan dua bangunan. Yakni Museum Banjarejo yang berada di kompleks balai desa, dan museum lapangan Gajahan Sendang Gandri, beberapa kilometer dari balai desa setempat.

Editor: Dani Agus

Komentar