Rabu, 19 November 2025

Murianews, Grobogan – Khatib Ahmad Liwaul Hamdi menyampaikan pesan mendalam dalam khutbah Salat Iduladha di Masjid Baitul Makmur Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, Senin (17/6/2024).

Pengasuh Ponpes Mamba'ul A'la itu mengatakan, ada dua ibadah besar dalam momentum bulan Zulhijjah ini. Pertama haji, dan kedua berkurban.

”Haji merupakan ibadah penyempurna dari rukun Islam. Barangsiapa mampu memenuhi kriteria, maka sudah baiknya dan wajibnya melaksanakan,” ujar usai salat jemaah Iduladha dengan imam KH Abdurrahman. 

Gus Ahmad pun mendoakan semoga seluruh jemaah yang sedang melaksanakan ibadah haji diberikan kelancaran. Kemudian pulang ke Tanah Air dengan selamat. 

Selanjutnya, Gus Ahmad Liwaul Hamdi menerangkan, amalan luar biasa lain di bulan ini yakni berkurban. Dia mengatakan, hewan kurban yang disembelih itu nantinya di akhirat akan menjadi tunggangan menuju surga.

”Besok di hari kiamat, hewan kurban itu akan utuh kembali akan mnjemput kita menjadi tunggangan kita menuju surga,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, Gus Ahmad juga menerangkan bahwa Nabi Ibrahim juga mewariskan ajaran penting, yaitu ilmu dan adab. 

Dijelaskan, pada saat itu Nabi Ibrahim hidup di tengah-tengah masyarakat pagan atau penyembah benda-benda mati.

”Nabi Ibrahim mengajak menyembah kepada benda-benda yang berkualitas seperti bintang, bulan, dan matahari. Kemudian Nabi Ibrahim terus mencari hingga akhirnya sadar bahwa ada perbedaan antara makhluk dan khaliq, yang diciptakan dan yang menciptakan,” jelasnya.

Dari situlah, Nabi Ibrahim kemudian membangun keyakinan kepada Allah SWT. Nabi Ibrahim pun menanamkan pondasi yang sangat kuat melalui keyakinan itu.

Gus Ahmad menjelaskan, iman akan lemah bila tak dilandasi ilmu. Sedangkan, ilmu yang tak dilandasi iman akan tersesat. Untuk mengenal Allah bisa dilakukan dengan mengenali alam semesta ciptaannya.

”Alam ini menjadi wasilah atau perantara untuk mengenal Allah,” ujar dia.

Berikutnya yakni soal adab. Nabi Ibrahim, ujar Gus Ahmad, selalu mengedepankan adab. Pada saat mengajak orangtuanya beriman, Nabi Ibrahim selalu mengedepankan adab yang mulia.

”Jadi, ilmu dan adab harus dipadukan. Adan dan ilmu harus berjalan beriringan agar kita menjadi orang yang bertakwa,” tandasnya.

Editor: Supriyadi

Komentar