Kamis, 20 November 2025

Murianews, Grobogan – Kasatreskrim Polres Grobogan AKP Agung Joko Haryono mengungkap cara kedua pelaku pembunuhan di Bantengmati, Fajar dan Amin bertahan di hutan. Hal itu diungkapkannya dalam konpers di Mapolres setempat, Sabtu (29/6/2024).

Kasatreskim mengatakan, dalam pelarian itu, keduanya mencari tempat yang jauh dari pemukiman warga. Kedua pelaku selama berhari-hari makan buah papaya.

”Selama berhari-hari di sana (Hutan), pelaku makan papaya dan minum air sungai,” ungkapnya.

Pada hari kelima, yakni Kamis (27/6/2024) lalu, kedua pelaku bertemu dengan salah satu warga Desa Genengsari, Kecamatan Toroh. Pelaku menitip kepada warga untuk dibelikan rokok.

”Adanya warga menitip rokok tadi, warga kemudian melapor kepada Polsek Toroh, khususnya Bhabinkamtibmas Genengsari. Karena kami sudah berkoordinasi dengan warga. Dari situ diketahui pelaku ada di suatu tempat tak jauh dari desa itu,” bebernya.

Kemudian warga bersama personel Polsek Toroh benar-benar menemukan kedua pelaku. Keduanya, kata kasatreskrim, dalam kondisi agak lemah karena lima hari berada di hutan.

”Kemudian berhasil kami amankan bersama warga. Kemudian kami lakukan pemeriksaan lebih lanjut,” katanya.

Sebagaimana diberitakan, seorang terapis bernama Dwi Kristiani (34) meninggal dalam kondisi terikat di sebuah kontrakan di Dusun Bantengmati, Karanganyar, Purwodadi pada Sabtu (22/6/2024). Pelakunya kemudian diyakini yakni dua lelaki, yang belakangan diketahui bernama Fajar dan Amin.

Kasatreskrim sebelumnya mengungkapkan, keduanya sebelumnya meninggalkan kontrakan dan menuju ke rumah salah satu pelaku untuk istirahat. Di situ, salah satu istri pelaku mengabarkan bahwa terapis atau tukang pijit yang diikatnya meninggal dunia.

Mengetahui terapis meninggal, keduanya kemudian mematikan ponsel dan kabur dengan motor korban.  Sampai di Desa Katong, motor NMax milik korban yang dibawa kabur itu kehabisan bensin. Motor itu kemudian ditukar dengan motor salah seorang petani jenis Beat merah. 

”Setelah dipinjami, motor itu dibawa kabur masuk ke hutan Cindelaras (sekitar Desa Genengsari dan Bandungharjo, Toroh). Di sana, pelaku sempat meminta baju warga yang dimaksudkan untuk mengelabui (petugas). Setelah meminjam baju, pelaku memarkir motor di dalam hutan dan ditutupi semak-semak,” bebernya.

Keduanya kemudian berjalan ke atas bukit dan makan. Karena warga mengetahui kejadian ada pembunuhan di kota Purwodadi, warga kemudian memberitahukan kepada warga lainnya bahwa ada orang asing masuk hutan.

”Warga kemudian menghubungi polisi untuk mengecek motor tadi. Setelah ditemukan, motor langsung diamankan petugas,” imbuhnya.

Kasatreskrim menjabarkan, setelah beristirahat di bukit dan selesai makan, kedua pelaku kembali ingin mengambil motor Beat tadi. Namun karena motor itu tidak ada, mereka lanjut lari masuk ke dalam hutan.

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Terpopuler