Pentas Ketoprak Forkopimda Grobogan Undang Gelak Tawa, Ini Gegaranya
Saiful Anwar
Kamis, 29 Agustus 2024 10:13:00
Murianews, Grobogan – Pentas ketoprak yang diperankan para forum pimpinan daerah (Forkopimda) Grobogan dalam rangka HUT ke-79 RI di halaman Setda Grobogan, Rabu (28/8/2024) malam mengundang gelak tawa.
Pasalnya, banyak pemeran yang lupa naskah hingga membuat suasana menjadi jenaka. Penonton yang melihat pentas tersebut pun dibuat terpingkal-pingkal melihat tingkah kocah para pimpinan daerah tersebut.
Berdasarkan pantauan, pejabat yang ikut tampil bermain ketoprak antara lain Bupati Grobogan Sri Sumarni sebagai Ratu Tri Buana Tungga Dewi, Dandim 0717/Grobogan Muda Setyawan sebagai Maha Patih Gajah Mada.
Kemudian Kapolres Grobogan AKBP Dedy Anung Kurniawan sebagai Pangeran Hayam Wuruk. Ketua DPRD Grobogan Agus Siswanto sebagai Raja Lingga Buana, Sekda Grobogan sebagai Senopati Gagak Langgar, Kepala Dinas Sosial Grobogan Indri Agus Velawati sebagai Putri Susundan Dewi, serta para kepala dinas di lingkungan Pemkab Grobogan. Sedangkan, para pemain ketoprak asli bermain menjadi abdi dalem dan prajurit.
Lakon yang dimainkan yakni “Sumpah Amukti Palapa” dengan sutradara Ki Warseno Slank. Cerita dalam lakon ini mengambil setting pada masa kerajaan Majapahit.
Diceritakan, Sumpah Amukti Palapa diucapkan Patih Gajah Mada untuk menyatukan Nusantara. Tetapi, banyak yang mencemooh karena tidak yakin dengan sumpah tersebut, terutama dari para prajurit Dharma Putra.
Terjadi pertentangan antara prajurit Dharma Putra dengan Bhayangkara yang kemudian didamaikan Gusti Ratu Tribuana Tunggadewi.
Kemudian terjadilah perang bubat. Perang besar antara Majapahit dan Pajajaran di mana Dyah Pitaloka yang akan dipersunting Hayam Wuruk meninggal dunia.
Hayam Wuruk bersedih karena kematian Dyah Pitaloka. Akhirnya, Hayam Wuruk berjodoh dengan Putri Kerta Rajasa, yakni Putri Susunda Dewi.
Dalam permainan di panggung, tampak para pemeran terkadang lupa naskah. Mereka pun langsung berimprovisasi yang justru membuat situasi yang kaku menjadi cair karena kelucuan spontan.
Para pemeran juga sering menyebut jabatan aslinya sebagai pejabat Pemkab Grobogan yang sering memicu gelak tawa penonton.
Di tengah pertunjukan ketoprak, tak lupa pemain juga menyelipkan sosialisasi tentang pentingnya membeli produk rokok berpita cukai asli. Sehingga, ada pemasukan bagi negara dari setiap rokok yang dikonsumsi masyarakat.
Editor: Supriyadi



