Kandang Ayam di Saban Grobogan Hangus Terbakar, Kerugian Rp 1,3 Miliar
Saiful Anwar
Senin, 16 September 2024 15:06:00
Murianews, Grobogan – Kandang ayam milik Sutikno, warga Desa Saban, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah ludes terbakar pada Senin (16/9/2024) pagi. Sebanyak 16 ribu ayam mati terbakar dalam kebakaran itu dengan kerugian mencapai Rp 1,3 miliar.
Kapolsek Gubug AKP Sunarto menerangkan, kejadian itu awalnya diketahui oleh tetangga pemilik kandang ayam sekitar pukul 06.00 WIB. Saat itu, warga tersebut melihat asap mengepul dari dalam kandang ayam itu.
”Ada warga melihat asap dari dalam kandang ayam dan alarmnya juga berbunyi,” ungkap kapolsek.
Sontak, warga itu pun berteriak meminta tolong. Warga lainnya yang mengetahui kejadian itu langsung mengabarkannya kepada kepala desa hingga pemadam kebakaran.
Sekitar 30 menit kemudian, petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi. Bersama warga dan personel Polsek Gubug, kebakaran itu pun akhirnya padam.
Namun demikian, sebanyak 16 ribu ekor anak ayam mati terpanggang. Selain itu, 21 sak pakan ayam dan 2 unit mesin pemanas juga terbakar. Kandang ayam itu berdinding herbel dengan atap gavalum.
”Kerugian akibat kebakaran itu ditaksir mencapai Rp 1,3 miliar. Dari hasil pemerikssaan saksi dan oleh TKP Tim Inafis Polres Grobogan serta Polsek Gubug, diduga kebakaran disebabkan korsleting listrik pada mesin Remington atau alat pemanas yang berada di lantai 2,” bebernya.
Dalam kesempatan itu, Kapolsek Gubug pun mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada akan potensi kebakaran, terlebih saat ini masih musim kemarau. Sehingga, kewaspadaan masyarakat sangat penting untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Beberapa kebakaran yang terjadi biasanya disebabkan oleh kelalaian masyarakat. Kebakaran banyak yang disebabkan korsleting listrik, kompor yang lupa dimatikan, pembakaran sampah, hingga bediang di kandang ternak.
”Kami minta masyarakat agar selalu waspada terkait potensi terjadinya kebakaran. Apalagi, saat ini masih musim kemarau, sehingga kebakaran akan lebih mudah merambat,” tandasnya.
Editor: Dani Agus



