Kebakaran Pasar Gubug Grobogan, Mengulang Kejadian 15 Tahun Lalu
Saiful Anwar
Kamis, 7 November 2024 15:17:00
Murianews, Grobogan – Musibah kebakaran Pasar Gubug, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Senin (4/11/2024) tengah malam bukan kali pertama terjadi.
Pasar di Desa Gubug, Kecamatan Gubug itu pernah mengalami kebakaran hebat 15 tahun lalu. Tepatnya pada November 2009 lalu.
Saat itu, pemadaman juga dibantu petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) dari Demak dan Kota Semarang. Seluruh kos dan lapak pedagang terbakar habis saat itu.
Kemudian, pedagang pun direlokasi di Lapangan Gubug, tak jauh dari lokasi pasar. Pada 2012, Pasar Gubug kemudian dibangun kembali.
Nahas, saat pembangunan belum sepenuhnya rampung, pasar sementara di Lapangan Gubug justru terbakar, yakni pada Januari 2013.
Pasar Gubug dengan bangunan anyar kemudian ditempati kembali beberapa bulan setelahnya. Kini, belasan tahun setelahnya, kebakaran besar kembali terjadi.
Seperti diberitakan, Pasar Gubug terbakar hebat pada Senin (4/11/2024) malam hingga Selasa (5/11/2024) dini hari. Video detik-detik kebakaran pasar tersebut viral di media sosial.
Damkar Grobogan mengerahkan 9 armada, kemudian dibantu dari Damkar Demak 2 unit serta 1 tangki BPBD Grobogan untuk memadamkan api.
1.290 Pedagang Kehilangan Dagangannya
Pantauan Murianews pada Selasa (5/11/2024), hingga siang hari masih ada titik-titik api yang menyala.
Total, sebanyak 1.290 orang pedagang di pasar itu kehilangan dagangannya. Mereka terdiri dari pemilik toko sebanyak 198 unit, los 751 unit, dan dasaran 341 unit.
Pasar Gubug memiliki luas total 9.838 m2 dengan luas bangunan 8.625 m2. Adapun kerugian dari kebakaran itu mencapai Rp 47,3 miliar.
Bupati Grobogan Sri Sumarni langsung menyambangi Pasar Gubug kemarin dan langsung menggelar rapat darurat. Para pedagang pun dibuatkan pasar darurat di lapangan Gubug, tak jauh dari Pasar Gubug.
Kebakaran tersebut kini dalam penyelidikan Labfor Polda Jateng. Menurut keterangan Satreskrim Polres Grobogan, hasil penelitian labfor akan keluar sekitar dua pekan lagi.
Editor: Zulkifli Fahmi
