Duh, Anak Tidak Sekolah di Grobogan Masih 18 Ribu Orang
Saiful Anwar
Selasa, 19 November 2024 15:26:00
Murianews, Grobogan – Jumlah total anak tidak sekolah (ATS) berdasarkan Sistem Informasi Layanan Anak Tidak Sekolah (Silat) masih ada 18.054 anak. Berbagai permasalahan membuat mereka tidak melanjutkan studinya.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Grobogan Wahono menjelaskan, berdasarkan hasil penyisiran yang dilakukannya bersama unsur terkait, persoalan ATS begitu kompleks. Mulai dari permasalahan ekonomi, disabilitas hingga perjodohan atau menikah dini.
”Ada pula karena nikah akibat salah pergaulan, malas sekolah, korban perundungan, karena sudah bekerja, hingga menjadi anak punk,” kata dia, Selasa (19/11/2024).
Wahono mengatakan, dari total 18 ribu anak tersebut, setelah dilakukan penyisiran bersama UNICEF dan Pusdatin Kemendikbudristek, sudah ada ribuan yang kembali ke sekolah. Berdasarkan data yang dimilikinya, setidaknya ada 4.392 anak kembali ke sekolah.
Adapun untuk mempercepat penanganan ATS, pihaknya mengajak seluruh sekolah, baik jenjang SD maupun SMP dan sederajat untuk membentuk operator sekolah. Peran mereka, nantinya untuk mengidentifikasi para ATS.
”Mereka akan memiliki akses langsung dengan Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Operator sekolah ini sangat penting karena nantinya mereka bertugas untuk memutakhirkan data siswa, deteksi dini ATS,” imbuhnya.
Selain itu, melalui operator sekolah juga bisa dilakukan koordinasi dengan pusat kegiatan belajar mengajar (PKBM). Kemudian juga pelaporan dan evaluasi serta kolaborasi dengan komunitas sekolah.
Menurutnya, selain melakukan pendataan, para personel operator sekolah juga harus merancang strategi yang efektif. Sehingga, anak nantinya berkenan kembali ke sekolah.
”Caranya dengan melakukan pendekatan persuasif, memberikan keringanan dengan jam pulang yang fleksibel serta menyediakan akses belajar ke PKBM. PKBM ini lebih santai karena termasuk pendidikan kesetaraan paket A, B dan C,” kata dia.
Wahono menerangkan, selain langkah persuasif tersebut, Pemkab Grobogan juga melakukan upaya lain. Salah satunya, yakni memberikan iming-iming stimulan kepada anak yang mau kembali ke sekolah. Untuk merealisasikannya, Pemkab pun turut menggandeng CSR atau yang kini disebut TJLS.
Editor: Supriyadi



