Terpisah, Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Grobogan Ahmad Taufik menuturkan, pembangunan pasar darurat Gubug merupakan bangunan dengan klasifikasi bangunan darurat dengan konstruksi sangat sederhana.
”Konstruksi ini dipilih untuk percepatan proses pembangunan, sehingga dapat segera dimanfaatkan oleh pedagang. Tetapi tetap mempertimbangkan faktor keamanan bangunan,” katanya.
Taufik menambahkan, meskipun bangunan darurat dan memiliki kontruksi yang dangat sederhana, namun material konstruksi yang dipilih adalah material yang memiliki umur material kurang lebih lima tahun bahkan lebih.
”Melihat konstruksi, sangat memungkinkan bertahan lebih lama. Namun, tergantung dengan faktor-faktor yang mempengaruhi, misalkan kondisi cuaca, kondisi penggunaan lahan oleh pedagang, kondisi kepadatan pengguna, pemeliharaan lapak dan lain,” tambahnya.
Sementara, untuk kolom kuda-kuda konstruksi menggunakan baja ringan, atap menggunakan galvalum, dan lantai pasar menggunakan bata ringan.
”Sesuai RAB, yang telah disusun tidak ada bahan yang mudah using,” tandasnya.
Murianews, Grobogan – Pemkab Grobogan, Jawa Tengah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) kini tengah membangun pasar darurat di Kecamatan Gubug sebagai lokasi sementara para pedagang Pasar Gubug.
Pasar darurat yang berdiri tak jauh dari Pasar Gubug itu ditargetkan rampung pada akhir Desember 2024. Dengan begitu, para pedagang bisa berjualan meski Pasar Gubug belum bisa difungsikan usai terbakar awal November lalu.
Kepala Disperindag Pradana Setyawan mengatakan, meski intensitas hujan yang semakin tinggi saat ini, pengerjaan pasar darurat tidak terkendala.
Bahkan, ia mengklaim pengerjaan akan lebih cepat dari jadwal yang telah ditargetkan.
”Sesuai SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja) batas akhir 27 Desember 2024. Alhamdulillah berjalan sesuai rencana dan dimungkinkan pekerjaan akan selesai lebih cepat,” kata Danis, panggilannya, Kamis (5/12/2024).
Danis mengatakan, pembangunan pasar darurat itu sendiri menelan anggaran sekitar Rp 2,5 miliar. Pasar tersebut dirancang mampu sebanyak 841 orang pedagang.
”Sesuai hasil rapat yang dipimpin Pak Sekda, yang pertama dilakukan adalah penanganan atau pembangunan pasar darurat. Para pedagang ingin kembali bekerja untuk menghidupi para keluarganya,” imbuhnya.
Konstruksi pasar sangat sederhana...
Terpisah, Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Grobogan Ahmad Taufik menuturkan, pembangunan pasar darurat Gubug merupakan bangunan dengan klasifikasi bangunan darurat dengan konstruksi sangat sederhana.
”Konstruksi ini dipilih untuk percepatan proses pembangunan, sehingga dapat segera dimanfaatkan oleh pedagang. Tetapi tetap mempertimbangkan faktor keamanan bangunan,” katanya.
Taufik menambahkan, meskipun bangunan darurat dan memiliki kontruksi yang dangat sederhana, namun material konstruksi yang dipilih adalah material yang memiliki umur material kurang lebih lima tahun bahkan lebih.
”Melihat konstruksi, sangat memungkinkan bertahan lebih lama. Namun, tergantung dengan faktor-faktor yang mempengaruhi, misalkan kondisi cuaca, kondisi penggunaan lahan oleh pedagang, kondisi kepadatan pengguna, pemeliharaan lapak dan lain,” tambahnya.
Dia menambahkan, bangunan pasar darurat secara dominan menggunakan material pabrikan yang tahan lama. Hanya, memang di beberapa titik menggunakan kayu.
Sementara, untuk kolom kuda-kuda konstruksi menggunakan baja ringan, atap menggunakan galvalum, dan lantai pasar menggunakan bata ringan.
”Sesuai RAB, yang telah disusun tidak ada bahan yang mudah using,” tandasnya.
Editor: Supriyadi