Lebih lanjut, Yayuk menyebut, atas dasar itulah, pihaknya mulai tahun depan juga akan melakukan edukasi dengan sosialisasi kepada para pelajar SD. Selama ini, kata dia, edukasi mengenai HIV/AIDS telah dilakukannya kepada para pelajar SMA dan SMP.
”Kita perencanaan, untuk tahun depan masuk ke SD. Sebelum-sebelumnya sudah ke SLTA (SMA) kemudian SLTP (SMP). Kita edukasi setiap MPLS, kita kumpulkan ratusan anak,” tandasnya.
Murianews, Grobogan – Praktik seks bebas di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah sudah merambah ke para pelajar sekolah dasar (SD). Hal itu diungkapkan Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Grobogan Rahayu Ismarwini, Jumat (6/12/2024).
Menurut sosok yang disapa Yayuk itu, para pelajar SD itu mengetahui praktik hubungan badan usai melihat ayah dan ibu masing-masing melakukannya. Yayuk menyebut, para pelajar belia kurang mendapatkan pendidikan seks sehingga kemudian terdorong melakukannya.
”Iya lah (banyak). Salah satunya, di sebuah desa itu ada, terjadi anak-anak yang masih kelas 5 dan kelas 6 SD mengetahui pas orang tuanya baru melakukan hubungan. Karena apa? Pendidikan mereka,” kata dia, usai mengikuti Seminar Aids di ruang Ritaloka Setda Grobogan.
Selanjutnya, kata Yayuk, pengawasan dari orang tua juga sangat lemah. Sebab, umumnya para orang tua yang bekerja mengabaikan pengawasan terhadap anaknya.
”Anak-anak itu, pengawasannya dari orang tua kurang. Orang tua kalau sudah memberikan jajan, sudah membelikan HP, sepeda listrik, itu merasa cukup. Orang tua zaman sekarang itu kalau sudah cari uang, lupa (pada anak-anak),” imbuhnya.
Selain pendidikan seks, para pelajar juga perlu lebih banyak mendapatkan pendidikan etika. Sehingga, ketika mereka melakukan kesalahan di sekolah, yang disalahkan bukan justru guru.
”Tentang etika, sangat penting sekali. Anak-anak sekarang kalau dielekke (diingatkan), terus laporan (ke orang tuanya), yang disalahkan gurunya, viral. Mentang-mentang orang tuanya pejabat, entah itu polisi pangkat tinggi, tentara, yang penting menyalahkan gurunya dulu. Padahal yang salah siswanya,” bebernya.
Sosialisasi kepada Pelajar...
Lebih lanjut, Yayuk menyebut, atas dasar itulah, pihaknya mulai tahun depan juga akan melakukan edukasi dengan sosialisasi kepada para pelajar SD. Selama ini, kata dia, edukasi mengenai HIV/AIDS telah dilakukannya kepada para pelajar SMA dan SMP.
”Kita perencanaan, untuk tahun depan masuk ke SD. Sebelum-sebelumnya sudah ke SLTA (SMA) kemudian SLTP (SMP). Kita edukasi setiap MPLS, kita kumpulkan ratusan anak,” tandasnya.
Editor: Dani Agus