Rabu, 19 November 2025

Jumini menambahkan, meski khawatir dan waswas akan terjadi longsor, sebagian warga tetap memilih bertahan. Sebab, mereka tidak memiliki tanah lain untuk ditempati. 

”Di sini tinggal 48 KK yang masih bertahan karena tidak punya tanah untuk pindah,” bebernya.

Jumini pun berharap pemerintah segera menangani longsoran itu. Sehingga warga merasa aman tinggal di rumahnya tanpa dihantui longsor makin lebar.

”Harapannya ya pemerintah bertindak agar tidak was-was dan khawatir longsor,” tambahnya. 

Sementara itu, Kepala Dusun setempat, Masruri mengaku sudah sering melaporkan kondisi tersebut ke BBWS Pemali Juana di Semarang. Meski kemudian sudah disurvei, namun  hingga kini tidak ada tindak lanjut.

”Kita sudah laporkan, bersurat dan membuat proposal, ke BBWS Semarang untuk segera menindaklanjuti. Tapi ya tidak ada respon sama sekali. Cuma sekali disurvei tahun lalu, ya habis itu tidak ada tindak lanjut, katanya.

Pihaknya pun mendesak pemerintah pusat untuk segera menangani longsoran itu. Sehingga warga yang tinggal di dekat sungai Tuntang tak harus pindah.

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler