Kepala Pelaksana BPBD Grobogan Wahyu Tri Darmawanto mengatakan, Pemkab Grobogan telah menggelar rakor bersama instansi terkait untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi.
”Bedasarkan prakiraan cuaca BMKG, Grobogan masuk puncak musim penghujan pada Januari sampai dengan Februari 2025. Untuk mengantisipasi timbulnya bencana Hidrometeorologi, BPBD Grobogan melakukan langkah-langkah antisipasi,” ujar Wahyu, Jumat (17/1/2025).
Wahyu mengatakan, berdasarkan rakor terkait kesiapan menghadapi musim hujan baru-baru ini, DPUPR Grobogan telah melakukan normaliasi dan penguatan tanggul sungai-sungai yang menjadi kewenangannya.
Kemudian, lanjut Wahyu, pihak Dinas Kesehatan juga menyiagakan tim PSC 119. Selain itu, Puskesmas juga diminta agar siaga membantu dalam penanganan korban bencana.
”Dinas Sosial menyiagakan logistik permakanan serta sarana prasarana dapur umum dan SDM pendukung. BPBD Grobogan sendiri siaga bencana 24 jam, kemudian menyiapkan logistik permakanan dan peralatan sarana prasarana pendukung penanganan kedaruratan,” imbuhnya.
Murianews, Grobogan – Puncak musim hujan diperkirakan berlangsung akhir Januari hingga Februari 2025. Warga Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah pun diminta waspada terjadinya banjir.
Kepala Pelaksana BPBD Grobogan Wahyu Tri Darmawanto mengatakan, Pemkab Grobogan telah menggelar rakor bersama instansi terkait untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi.
”Bedasarkan prakiraan cuaca BMKG, Grobogan masuk puncak musim penghujan pada Januari sampai dengan Februari 2025. Untuk mengantisipasi timbulnya bencana Hidrometeorologi, BPBD Grobogan melakukan langkah-langkah antisipasi,” ujar Wahyu, Jumat (17/1/2025).
Wahyu mengatakan, berdasarkan rakor terkait kesiapan menghadapi musim hujan baru-baru ini, DPUPR Grobogan telah melakukan normaliasi dan penguatan tanggul sungai-sungai yang menjadi kewenangannya.
Kemudian, lanjut Wahyu, pihak Dinas Kesehatan juga menyiagakan tim PSC 119. Selain itu, Puskesmas juga diminta agar siaga membantu dalam penanganan korban bencana.
”Dinas Sosial menyiagakan logistik permakanan serta sarana prasarana dapur umum dan SDM pendukung. BPBD Grobogan sendiri siaga bencana 24 jam, kemudian menyiapkan logistik permakanan dan peralatan sarana prasarana pendukung penanganan kedaruratan,” imbuhnya.
Koordinasi dengan BBWS
Selain itu, BPBD Grobogan juga telah berkoordinasi dengan BBWS Pemali Juana untuk inventarisir titik-titik tanggul yang berpotensi jebol. Wahyu menyebutkan, tanggul-tanggul sungai yang menjadi kewenangan BBWS Pemali Juana telah dilakukan penguatan.
”Khususnya yang berada di Sungai Lusi, Tuntang, dan Jragung,” lanjutnya.
Wahyu mengatakan, untuk mengantisipasi potensi bencana tersebut, Bupati Grobogan juga telah mengeluarkan Keputusan Bupati Grobogan Nomor 100.3.3.2/804/2024 tentang Penetapan Status Siaga Darurat Penanganan Bencana Angin Puting beliung, Banjir dan Tanah Longsor.
”Keputusan itu sudah berlaku sejak taggal 10 November 2024 dan nanti sampai dengan 31 Maret 2025,” kata dia.
Dia mengatakan, BPBD Grobogan juga telah melakukan Apel Siaga Penanggulangan Bencana dan gelar peralatan. Pihaknya juga terus dan selalu memberikan edukasi kepada masyarakat melalui media sosial agar masyarakat selalu siaga dan menghindarkan dari berita-berita hoaks.
Editor: Zulkifli Fahmi