Kasi Humas Polres Grobogan AKP Danang Esanto, mengatakan setidaknya ada 13 warga yang dievakuasi dengan perahu karet tersebut.
Dalam proses evakuasi tersebut, tampak para petugas bekerja keras membawa warga yang terjebak banjir. Ketinggian banjir di titik tersebut diketahui antara 60 hingga 70 cm.
”Perahu karet digunakan untuk menjangkau rumah-rumah yang terisolasi, di mana kendaraan tidak bisa masuk karena jalanan tergenang. Upaya penyelamatan warga menjadi prioritas utama,” kata dia.
AKP Danang mengatakan, evakuasi yang dilakukan tersebut menjadi contoh nyata dari sinergi antara aparat kepolisian, masyarakat, dan instansi lain. Yakni dalam menghadapi bencana alam dan menjaga keselamatan warga.
Dia menyatakan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti TNI, BPBD dan masyarakat setempat, untuk memastikan proses evakuasi berjalan lancar. Kemudian, warga yang terdampak bisa segera mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.
Lebih lanjut, dia mengatakan, pihaknya juga akan bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk memastikan kebutuhan dasar warga seperti makanan, air bersih, dan perlengkapan darurat tercukupi.
”Untuk memastikan kesehatan warga, Polres Grobogan juga menerjunkan tim dari Dokkes untuk memberikan pelayanan kesehatan secara gratis pada warga terdampak banjir,” imbuhnya.
Murianews, Grobogan – Sejumlah warga terjebak di dalam rumah dalam banjir di Desa Papanrejo, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah pada Selasa (21/1/2025). Mereka pun dievakuasi oleh petugas dari BPBD bersama Polres Grobogan.
Kasi Humas Polres Grobogan AKP Danang Esanto, mengatakan setidaknya ada 13 warga yang dievakuasi dengan perahu karet tersebut.
Dalam proses evakuasi tersebut, tampak para petugas bekerja keras membawa warga yang terjebak banjir. Ketinggian banjir di titik tersebut diketahui antara 60 hingga 70 cm.
”Perahu karet digunakan untuk menjangkau rumah-rumah yang terisolasi, di mana kendaraan tidak bisa masuk karena jalanan tergenang. Upaya penyelamatan warga menjadi prioritas utama,” kata dia.
AKP Danang mengatakan, evakuasi yang dilakukan tersebut menjadi contoh nyata dari sinergi antara aparat kepolisian, masyarakat, dan instansi lain. Yakni dalam menghadapi bencana alam dan menjaga keselamatan warga.
Dia menyatakan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti TNI, BPBD dan masyarakat setempat, untuk memastikan proses evakuasi berjalan lancar. Kemudian, warga yang terdampak bisa segera mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.
Lebih lanjut, dia mengatakan, pihaknya juga akan bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk memastikan kebutuhan dasar warga seperti makanan, air bersih, dan perlengkapan darurat tercukupi.
”Untuk memastikan kesehatan warga, Polres Grobogan juga menerjunkan tim dari Dokkes untuk memberikan pelayanan kesehatan secara gratis pada warga terdampak banjir,” imbuhnya.
Suplai bantuan...
Dia menambahkan, Polres Grobogan bersama instansi terkait memastikan untuk terus memberikan bantuan kepada warga yang terdampak hingga situasi kembali normal.
Sebagaimana diberitakan, banjir besar kembali melanda Grobogan. Total ada 27 desa dari 9 kecamatan terdampak banjir kali ini.
Kepala Pelaksana BPBD Grobogan Wahyu Tri Darmawanto menjelaskan, banjir terjadi akibat curah hujan yang sangat tinggi. Kemudian juga akibat adanya kiriman air dari hulu Sungai Lusi, Sungai Serang, dan Sungai Tuntang.
Editor: Cholis Anwar