Sementara, Kades Baturagung Mubasir mengklaim apa yang diungkapkan warga bukan sebuah demonstrasi. Menurutnya pernyataan yang menyebut adanya demonstrasi merupakan hal yang dibesar-besarkan.
”Bukan demonstrasi,” kata dia.
Meski begitu, Mubasir enggan menjelaskan lebih lanjut.
Lumpur-lumpur sisa banjir pun berserakan di pinggir jalan dan rumah-rumah warga. Pihak BPBD Grobogan hingga relawan melakukan pembersihan lumpur-lumpur tersebut.
Terakhir, BPBD Grobogan melakukan bersih-bersih pada pada Sabtu (15/2/2025) sore. Pembersihan juga melibatkan relawan dan masyarakat.
Pembersihan dilakukan, karena berdasarkan koordinasi dengan Pemdes Baturagung, ada permintaan dari masyarakat setempat untuk pembersihan lumpur.
Murianews, Grobogan – Penarikan alat berat penambal tanggul jebol penyebab banjir Grobogan di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah diadang warga.
Pengadangan dilakukan lantaran, warga menilai proses penambalan tanggul jebol yang menyebabkan banjir di wilayah itu belum benar-benar rampung.
Salah satu warga setempat, Adib mengatakan, lima alat berat berupa dua bulldozer dan tiga ekskavator sedianya sempat akan ditarik pengelola, Sabtu (15/2/2025) lalu.
”Sewa alat beratnya sudah habis, jadi mau pulang. Kemudian diadang warga karena pekerjaan tanggul belum selesai,” katanya, Selasa (18/2/2025).
Karena diadang, akhirnya sejumlah alat berat pun meneruskan pekerjaan penambalan tanggul. Kini, kata Adib, masih ada tiga ekskavator yang beroperasi.
”Sekarang masih ada tiga alat berat. Tidak tahu sampai kapan selesainya,” imbuhnya.
Adib menyebutkan, lumpur masih banyak berada di sisi kiri dan kanan jalan desa setempat. Sehingga, ketika hujan, jalanan menjadi licin. Tentu, pihaknya berharap jalan desanya segera bersih kembali seperti semula.
”Masih lumpurnya, jalannya licin,” ungkap dia.
Bukan Demonstrasi...
Sementara, Kades Baturagung Mubasir mengklaim apa yang diungkapkan warga bukan sebuah demonstrasi. Menurutnya pernyataan yang menyebut adanya demonstrasi merupakan hal yang dibesar-besarkan.
”Bukan demonstrasi,” kata dia.
Meski begitu, Mubasir enggan menjelaskan lebih lanjut.
Seperti diketahui, Desa Baturagung menjadi titik terparah dari dampak tanggul Sungai Tuntang yang jebol, tiga pekan lalu. Puluhan rumah hanyut, puluhan rusak berat, dan ratusan rusak ringan tersapu banjir.
Lumpur-lumpur sisa banjir pun berserakan di pinggir jalan dan rumah-rumah warga. Pihak BPBD Grobogan hingga relawan melakukan pembersihan lumpur-lumpur tersebut.
Terakhir, BPBD Grobogan melakukan bersih-bersih pada pada Sabtu (15/2/2025) sore. Pembersihan juga melibatkan relawan dan masyarakat.
Pembersihan dilakukan, karena berdasarkan koordinasi dengan Pemdes Baturagung, ada permintaan dari masyarakat setempat untuk pembersihan lumpur.
Selain itu, BPBD Grobogan juga melakukan pemantauan penanganan perbaikan tanggul Sungai Tuntang di desa setempat. Per pekan lalu, BPBD Grobogan menyatakan penanganan tanggul jebol sudah 90 persen.
Editor: Zulkifli Fahmi