Terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Bappeda Grobogan Afi Wildani menyatakan, hasil pengolahan mesin RDF rencananya bakal dikirim ke PT Semen Grobogan.
Saat ini pihaknya tengah dalam proses menyiapkan nota kesepahaman (MoU) dengan PT Semen Grobogan sembari menunggu proses pengadaan alat pengolah RDF.
”Karena belum tersedia anggaran untuk mesin RDF tahun ini, maka produksi RDF pun belum dapat dilakukan. Nantinya, jika produksi sudah berjalan, hasil RDF akan dikirim secara rutin ke Semen Grobogan sesuai jadwal yang telah disepakati bersama,” jelas Afi.
Murianews, Grobogan – Pemerintah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah bakal membangun Pusat Daur Ulang (PDU) sampah pada tahun ini. Sesuai anggaran yang ada, PDU tersebut dianggarkan Rp 5 miliar.
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Grobogan Ahmad Taufik Nur menjelaskan, PDU ini sudah sangat mendesak untuk dilakukan.
Pasalnya, kapasitas TPA Ngembak diperkirakan akan segera overload. Rencananya, pembangunan PDU akan ditempatkan di sisi utara setelah gerbang masuk TPA senilai Rp 5 miliar.
”Dana tersebut akan digunakan untuk membangun hanggar (semacam gudang, red) berukuran 24x24 meter dengan struktur beton bertulang secara keseluruhan. Kemudian pengadaan mesin-mesin pengolahan sampah,” ujar dia, Senin (7/4/2025).
Taufik Nur menambahkan, pembangunan PDU tersebut sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan. Karena keterbatasan anggaran, ada jenis mesin yang akan lebih dulu dibeli tahun ini.
Antara lain mesin pengolah sampah plastik menjadi petazol, mesin pengayak pupuk organik, mesin press hidrolik, mesin pencacah sampah organik, serta conveyor untuk memilah sampah.
Sedangkan, untuk mesin RDF (Refuse Derived Fuel) atau mesin yang mengolah sampah menjadi bahan bakar alternatif dengan kapasitas 40 ton per hari belum dapat dibeli tahun ini.
”Rencana pengadaannya akan dimasukkan dalam APBD-Perubahan tahun 2025 atau dianggarkan pada tahun depan dengan estimasi biaya sekitar Rp 5 miliar,” imbuhnya.
MoU dengan PT Semen Grobogan...
Terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Bappeda Grobogan Afi Wildani menyatakan, hasil pengolahan mesin RDF rencananya bakal dikirim ke PT Semen Grobogan.
Saat ini pihaknya tengah dalam proses menyiapkan nota kesepahaman (MoU) dengan PT Semen Grobogan sembari menunggu proses pengadaan alat pengolah RDF.
”Karena belum tersedia anggaran untuk mesin RDF tahun ini, maka produksi RDF pun belum dapat dilakukan. Nantinya, jika produksi sudah berjalan, hasil RDF akan dikirim secara rutin ke Semen Grobogan sesuai jadwal yang telah disepakati bersama,” jelas Afi.
Editor: Supriyadi
