Terbaru, Pemkab Grobogan telah memaparkan desain dan kesiapan lainnya pembangunan pasar tersebut pada Kementerian PUPR.
Kepala Disperindag Grobogan Pradana Setyawan menjelaskan, dalam pemaparan tersebut, pihaknya diminta melengkapi persyaratan yang dibutuhkan guna pembangunan pasar, di antaranya persetujuan bangunan gedung dan amdal lalin.
”Sudah kami ajukan ke Kementrian PUPR di Jakarta. Kemudian di bulan Puasa kemarin, Pemkab Grobogan sudah paparan. Hasil paparan itu, kami diwajibkan melengkapi berkas-berkas proposal yang sesuai dengan syarat,” ujar dia, Sabtu (19/4/2025).
Saat ini, pihaknya sudah meminta bantuan konsultan untuk membuat Detail Engineering Design (DED) yang sesuai kebutuhan Pasar Gubug. DED itu akan disesuaikan dengan standar nasional Indonesia.
”DED yang layak, pas, untuk Pasar Gubug. Kemudian DED yang kita buat nanti harus sesuai dengan standar nasional Indonesia, dan juga bisa mengakomodir pedagang-pedagang yang terdampak di kebakaran itu dengan memanfaatkan lahan yang ada,” tambah dia.
Pria yang disapa Danis itu menambahkan, ada kemungkinan desain bangunan pasar itu nanti berbeda dari yang sebelumnya. Pihaknya masih terus mengkaji untuk kesesuaiannya.
Murianews, Grobogan – Upaya pembangunan Pasar Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah usai kebakaran hebat pada November 2024 lalu masih terus diupayakan Pemkab Grobogan.
Terbaru, Pemkab Grobogan telah memaparkan desain dan kesiapan lainnya pembangunan pasar tersebut pada Kementerian PUPR.
Kepala Disperindag Grobogan Pradana Setyawan menjelaskan, dalam pemaparan tersebut, pihaknya diminta melengkapi persyaratan yang dibutuhkan guna pembangunan pasar, di antaranya persetujuan bangunan gedung dan amdal lalin.
”Sudah kami ajukan ke Kementrian PUPR di Jakarta. Kemudian di bulan Puasa kemarin, Pemkab Grobogan sudah paparan. Hasil paparan itu, kami diwajibkan melengkapi berkas-berkas proposal yang sesuai dengan syarat,” ujar dia, Sabtu (19/4/2025).
Saat ini, pihaknya sudah meminta bantuan konsultan untuk membuat Detail Engineering Design (DED) yang sesuai kebutuhan Pasar Gubug. DED itu akan disesuaikan dengan standar nasional Indonesia.
”DED yang layak, pas, untuk Pasar Gubug. Kemudian DED yang kita buat nanti harus sesuai dengan standar nasional Indonesia, dan juga bisa mengakomodir pedagang-pedagang yang terdampak di kebakaran itu dengan memanfaatkan lahan yang ada,” tambah dia.
Pria yang disapa Danis itu menambahkan, ada kemungkinan desain bangunan pasar itu nanti berbeda dari yang sebelumnya. Pihaknya masih terus mengkaji untuk kesesuaiannya.
”Dimungkinkan nanti DED-nya, bisa seperti yang dulu, bisa berubah total. Masih dalam tahap kajian,” kata dia.
Akan Menggelar Diskusi...
Danis mengatakan, pihaknya juga akan menggelar diskusi dengan tim teknis bersama para pedagang. Harapannya, nantinya akan berhasil terwujud kajian yang final.
”Disiapkan media diskusi, di situlah nanti tim teknis Pemkab, ada PUPR, DLH, Disperindag, Dishub, dan pihak terkait membahas DED. Kita libatkan perwakilan pedagang untuk bisa aktif memberkan masukan Harapan kita, setelah laporan pendahuluan, laporan antara, dan laporan akhir, hasil kajiannya benar-benar final,” ucapnya.
Sementara itu, terkait urusan perbankan yang sebelumnya sempat dibahas oleh para pedagang, Danis juga telah berkoordinasi dengan bank terkait. Dari situ diketahui, tidak banyak pedagang yang memiliki pinjaman di bank.
”Setelah kita minta perbankan masuk sana, tidak banyak yang minta direstrukturasisasi. Ada, tapi tidak banyak. Dari Bank Jateng (yang sudah dikoordinasikan),” tandasnya.
Editor: Zulkifli Fahmi