Namun demikian, gabah petani Grobogan dengan mutu baik masih bisa dihargai tinggi di pasaran. Bahkan, di beberapa wilayah harga gabah bagus, dan sempat tembus di angka Rp 6.650 hingga Rp 7.200 per kilogram.
”Gabah kualitas bagus, tidak tercampur dan kadar airnya sesuai, itu tetap dicari. Kemarin sempat ada yang laku sampai Rp7.200,” katanya.
Pihaknya memastikan pemerintah terus memantau agar harga gabah dan beras tetap sesuai HPP. Selain itu, petani Grobogan diimbau agar menjaga kualitas panen agar tetap dapat menjual hasilnya dengan harga yang menguntungkan.
”Kalau kualitasnya bagus, petani tetap bisa untung. Pemerintah hadir untuk menjamin stabilitas harga agar tidak merugikan petani,” bebernya.
Murianews, Grobogan – Pemkab Grobogan melalui Dinas Pertanian (Dispertan Grobogan) memastikan Perum Bulog tetap membeli gabah petani Grobogan melalui para mitra dengan harga minimal Rp 6.500/kg, sesuai dengan kualitasnya. Hal itu seperti diungkapkan Plt Kepala Dispertan Grobogan Amin Nur Hatta, Kamis (5/6/2025).
Amin menyampaikan, harga tersebut akan disesuaikan dengan kualitas gabah petani Grobogan. Pembelian dengan harga tersebut, dilakukan dengan mengacu pada Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan.
”Bulog membeli gabah sesuai HPP. Kalau kualitasnya memenuhi spesifikasi beras Bulog, maka bisa dihargai maksimal. Bahkan setelah menjadi beras, bisa dijual ke Bulog melalui mitra dengan harga hingga Rp 12 ribu per kilogram,” ujarnya.
Lebih lanjut, Amin menyebut, sebagian petani Grobogan memilih untuk langsung menggiling gabahnya menjadi beras dan menjualnya ke pasar. Dijelaskannya, untuk beras dengan kualitas premium, harga jualnya bisa lebih tinggi dibandingkan harga Bulog.
”Ada yang jual langsung beras, dan bisa laku sampai Rp 14 ribu per kilogram di pasaran,” bebernya.
Secara umum, harga gabah petani Grobogan belakangan ini fluktuatif. Diungkapkannya, harga di tingkat petani sangat bervariasi tergantung kondisi gabah dan kualitas panen.
”Gabah hasil panen yang terdampak banjir memang kualitasnya menurun, warnanya cenderung kehitaman. Untuk yang seperti itu harganya bisa hanya Rp 5 ribu sampai Rp 5.500 per kilogram,” jelas dia.
Mutu baik...
Namun demikian, gabah petani Grobogan dengan mutu baik masih bisa dihargai tinggi di pasaran. Bahkan, di beberapa wilayah harga gabah bagus, dan sempat tembus di angka Rp 6.650 hingga Rp 7.200 per kilogram.
”Gabah kualitas bagus, tidak tercampur dan kadar airnya sesuai, itu tetap dicari. Kemarin sempat ada yang laku sampai Rp7.200,” katanya.
Pihaknya memastikan pemerintah terus memantau agar harga gabah dan beras tetap sesuai HPP. Selain itu, petani Grobogan diimbau agar menjaga kualitas panen agar tetap dapat menjual hasilnya dengan harga yang menguntungkan.
”Kalau kualitasnya bagus, petani tetap bisa untung. Pemerintah hadir untuk menjamin stabilitas harga agar tidak merugikan petani,” bebernya.
Editor: Budi Santoso