Jumat, 21 November 2025

Murianews Grobogan – Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Grobogan masih belum memberikan sanksi pada ribuan ASN Grobogan yang terdeteksi diduga curang dalam melalukan absensi secara online.

Kepala BKPPD Grobogan Padma Saputra mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pendataan dan verifikasi berbagai masalah di lapangan, terkait dugaan kecurangan itu.

”Ini masih proses cek. Data yang ada, beberapa kami cek langsung ke lapangan, dan ternyata ada titik lokasi kerja berada di daerah yang sulit dijangkau, bahkan tidak ada jaringan internet,” ujar Padma, Sabtu (14/6/2025).

Ia menjelaskan, salah satu titik yang ditinjau langsung yakni SD 4 Pandanarum dan SMP Satu Atap yang berada di tengah hutan. Padma mengatakan, kendaraan roda empat pun tak bisa mencapai lokasi dan sinyal internet di sana sangat sulit.

”Kami cek di Pandanarum dan SMP Satu Atap, memang kondisinya sulit, mobil tidak bisa masuk,” jelas Padma.

Pihaknya juga tengah menyiapkan solusi terkait kendala teknis yang dihadapi para ASN itu. Salah satu solusi yang dipertimbangkan, presensi bisa di dua lokasi.

”Kami sedang bahas solusi, misalnya menetapkan dua titik presensi resmi untuk daerah-daerah sulit. Ini akan kami koordinasikan dengan Pak Sekda. Setelah itu baru ada langkah lebih lanjut,” tambah dia.

Tindakan Tegas...  

Padma memastikan, jika nanti masih ditemukan pelanggaran setelah diambil kebijakan baru, maka akan diambil tindakan tegas sesuai aturan yang berlaku. Untuk saat ini, pihaknya masih mempertimbangkan kondisi di lapangan.

Sebelumnya, ribuan ASN Grobogan kedapatan mencurangi presensi online. Ada indikasi mereka seakan-akan masih di kantor, padahal sudah di rumah.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler