Plt. Kepala UPTD Puskesmas Kradenan 1 Agus Budiyono menjelaskan, Keladi merupakan program kesehatan ibu dan bayi melalui tindakan promotif preventif. Dalam penerapannya, membimbing para ibu yang memiliki balita untuk memijat bayi secara mandiri di rumah.
”Melalui kelas ini, ibu-ibu dibekali materi dan pelatihan langsung tentang manfaat hingga teknik pijat bayi dan asuhan komplementer lainnya,” kata dia, Rabu (16/7/2025).
Dipaparkannya, terapi balita tersebut mampu merangsang pertumbuhan dan perkembangan bayi. Juga sekaligus memperkuat ikatan emosional antara ibu dan anak melalui sentuhan.
Agus mengatakan, Inovasi Keladi akan membuka pemahaman dan wawasan baru bagi ibu untuk menjaga kesehatan diri dan anak. Puskesmas Kradenan berharap program ini bisa menambah pengetahuan ibu dalam merawat bayi atau balita.
”Memijat ini terapi komplementer yang mudah diterapkan dan sangat bermanfaat dalam fase awal kehidupan anak,” jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan, melalui pijat bayi, ibu tidak hanya membantu bayinya menjadi lebih sehat dan nyaman. Tetapi lebih jauh juga meningkatkan bonding dan kepercayaan diri dalam mengasuh anak.
Murianews, Grobogan – Puskesmas Kradenan 1, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah terus berinovasi untuk meningkatkan layanan kesehatan ibu dan anak. Terbaru, inovasi yang kini digencarkan adalah program Kelas Komplementer Ibu dan Bayi alias Keladi.
Plt. Kepala UPTD Puskesmas Kradenan 1 Agus Budiyono menjelaskan, Keladi merupakan program kesehatan ibu dan bayi melalui tindakan promotif preventif. Dalam penerapannya, membimbing para ibu yang memiliki balita untuk memijat bayi secara mandiri di rumah.
”Melalui kelas ini, ibu-ibu dibekali materi dan pelatihan langsung tentang manfaat hingga teknik pijat bayi dan asuhan komplementer lainnya,” kata dia, Rabu (16/7/2025).
Dipaparkannya, terapi balita tersebut mampu merangsang pertumbuhan dan perkembangan bayi. Juga sekaligus memperkuat ikatan emosional antara ibu dan anak melalui sentuhan.
Agus mengatakan, Inovasi Keladi akan membuka pemahaman dan wawasan baru bagi ibu untuk menjaga kesehatan diri dan anak. Puskesmas Kradenan berharap program ini bisa menambah pengetahuan ibu dalam merawat bayi atau balita.
”Memijat ini terapi komplementer yang mudah diterapkan dan sangat bermanfaat dalam fase awal kehidupan anak,” jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan, melalui pijat bayi, ibu tidak hanya membantu bayinya menjadi lebih sehat dan nyaman. Tetapi lebih jauh juga meningkatkan bonding dan kepercayaan diri dalam mengasuh anak.
Bimbingan...
Agus mengatakan, bimbingan kepada para ibu itu diberikan oleh Tim Inovator Puskesmas Kradenan 1 yang telah mendapat pelatihan dari akademisi Universitas An Nuur Purwodadi, akhir Juni 2025 lalu. Mereka adalah Pintam Ayu Yastirin dan Rosmala Kurnia D.
Dipaparkannya, kelas Keladi tidak hanya membimbing pijat bayi. Namun lebih jauh juga mengenalkan terapi komplementer lain dalam kelas ibu hamil.
”Ada senam hamil, aromaterapi, dan hypnobirthing untuk ibu hamil maupun bentuk asuhan komplementer untuk ibu menyusui. Semua intervensi dilakukan secara menyeluruh, mulai dari masa kehamilan, persalinan, hingga masa nifas,” jelas Kepala Puskesmas Kradenan ini.
Menurut Agus, pendekatan ini tidak hanya memberi dampak positif terhadap kesehatan fisik, tetapi juga memberikan ketenangan psikologis bagi para ibu. Program tersebut juga sejalan dengan upaya mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) 2030. Khususnya dalam meningkatkan kualitas hidup ibu dan anak melalui pendekatan holistik dan pemberdayaan masyarakat.
”Harapannya, dengan inovasi ini, para ibu merasa lebih siap, lebih rileks, dan lebih terlibat aktif dalam proses merawat anaknya,” harap dia.
Editor: Budi Santoso