Menurutnya, salah satu tantangan besar umat Islam saat ini adalah derasnya arus informasi yang belum tentu benar. Untuk itu, para tokoh agama harus mampu memanfaatkan platform digital guna menyebarkan dakwah yang menyejukkan dan mencerahkan.
"Di era digital, kita tidak boleh mudah terprovokasi. Ulama harus melek digital. Salah satunya dengan menyebarluaskan konten-konten pengajian para kiai di media sosial," jelasnya.
Ia menyebutkan, produk-produk dakwah baik dalam bentuk ceramah, pengajian, maupun nasihat keagamaan bisa disalurkan secara efektif melalui berbagai platform media sosial.
"Dakwah di media sosial sangat penting. Ini bisa memberikan pencerahan sekaligus menangkal berita-berita yang tidak benar," imbuhnya.
Ia juga menekankan MUI Kecamatan memiliki peran vital sebagai ujung tombak dalam menerjemahkan program-program MUI Kabupaten ke tingkat akar rumput. Termasuk di dalamnya, kampanye literasi digital bagi para tokoh agama.
Murianews, Grobogan - Sebanyak 350 pengurus Majelis Ulama Indonesia Kecamatan (MUI) se-Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, masa khidmah 2025-2030 dilantik atau dikukuhkan di Masjid Jabalul Khoir Purwodadi, Sabtu (19/7/2025).
Pengukuhan pengurus dilakukan Ketua Umum MUI Grobogan KH Yasin. Para pengurus itu meliputi Dewan Pertimbangan, Dewan Pengurus Harian, serta ketua, sekretaris, dan anggota komisi di tingkat kecamatan.
Turut hadir, Wakil Bupati Grobogan Sugeng Prasetyo dan Kepala Balai Diklat Keagamaan Semarang, Dr Muchammad Toha. Wabup Grobogan Sugeng Prasetyo pun menyampaikan selamat atas pengukuhan itu. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran pengurus MUI atas kontribusinya dalam membangun mental dan spiritual masyarakat.
"MUI telah menjadi mitra penting pemerintah daerah. Sesuai tema kegiatan ini, yaitu Menguatkan Ukhuwah Islamiyah dan Kebersamaan dalam Menghadapi Tantangan Global, maka dukungan ulama sangat kami harapkan," ujar dia.
Ia menambahkan, peran doa dan bimbingan ulama sangat penting untuk menjaga suasana kondusif dan memperkuat kerukunan umat. Khususnya pada momentum pasca-Pilkada 2024 lalu.
Sugeng berharap tidak ada upaya adu domba, penyebaran hoaks, dan perpecahan di Grobogan. Ia menegaskan, pesta politik lima tahunan semestinya menjadi momentum untuk memperkuat ukhuwah islamiyah dan ukhuwah watoniyah, bukan memecah belah.
Sementara itu, Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) MUI Grobogan Abdul Rouf menegaskan pentingnya peran ulama, kiai, dan ustad untuk aktif berdakwah melalui media sosial di era digital seperti saat ini.
Medsos...
Menurutnya, salah satu tantangan besar umat Islam saat ini adalah derasnya arus informasi yang belum tentu benar. Untuk itu, para tokoh agama harus mampu memanfaatkan platform digital guna menyebarkan dakwah yang menyejukkan dan mencerahkan.
"Di era digital, kita tidak boleh mudah terprovokasi. Ulama harus melek digital. Salah satunya dengan menyebarluaskan konten-konten pengajian para kiai di media sosial," jelasnya.
Ia menyebutkan, produk-produk dakwah baik dalam bentuk ceramah, pengajian, maupun nasihat keagamaan bisa disalurkan secara efektif melalui berbagai platform media sosial.
"Dakwah di media sosial sangat penting. Ini bisa memberikan pencerahan sekaligus menangkal berita-berita yang tidak benar," imbuhnya.
Ia juga menekankan MUI Kecamatan memiliki peran vital sebagai ujung tombak dalam menerjemahkan program-program MUI Kabupaten ke tingkat akar rumput. Termasuk di dalamnya, kampanye literasi digital bagi para tokoh agama.
Editor: Budi Santoso