Kamis, 20 November 2025

Murianews, Grobogan – Dinas Kesehatan (Dinkes) Grobogan mengingatkan para orang tua untuk tidak membiasakan anak-anak mengonsumsi jajanan sembarangan. Pasalnya, kebiasaan tersebut justru berisiko menambah stunting di masa mendatang.

”Masih banyak ditemukan kasus anak dibiasakan jajan. Ini justru berisiko menambah stunting di masa depan,” ujar Kepala Dinkes Grobogan Djatmiko, Selasa (22/7/2025).

Menurutnya, jajanan dan susu kemasan rendah gizi sering kali menjadi konsumsi harian anak-anak usia di atas satu tahun.

Kandungan gizi yang minim dan bahan tambahan makanan yang tidak sesuai kebutuhan balita disebutnya dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan balita.

Djatmiko menyatakan, pihaknya terus menggencarkan penanganan stunting. Terbaru, pihaknya kini tengah menjalankan program Pediatric Social Responsibility (PSR).

Dipaparkannya, PSR merupakan program penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan yang melibatkan dokter spesialis anak di sejumlah Puskesmas. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada 17 - 24 Juli 2025.

”Rencana penutupan akan dilakukan dengan kegiatan pemeriksaan kesehatan di CFD pada Minggu nanti,” kata dia.

Lewat PSR, lanjutnya, masyarakat diberi edukasi tentang tumbuh kembang anak, konsultasi dengan dokter anak, hingga pemberian makanan tambahan (PMT) berbahan lokal.

Penyuluhan...

Djatmiko berujar, pihaknya juga terus menggiatkan penyuluhan tentang pentingnya MP-ASI yang sesuai, terutama untuk bayi usia 6 bulan.

Ia menekankan agar orang tua tidak lagi memberikan menu tunggal seperti pisang atau bubur instan sebagai MP-ASI. Selain itu, orang tua juga diharap tidak menggantinya dengan susu formula tanpa alasan medis.

”Menu tunggal masih sering diberikan orang tua. Kami imbau agar MP-ASI tidak digantikan dengan susu formula, terutama pada usia 6 bulan,” ujar Djatmiko.

Selain itu, pemantauan tumbuh kembang anak melalui Posyandu juga terus dilakukan. Bayi yang tidak mengalami peningkatan berat badan selama dua bulan berturut-turut akan dievaluasi lebih lanjut di Puskesmas.

”Kalau berat badan tidak naik satu atau dua kali, maka harus segera dievaluasi di Puskesmas agar bisa diberikan relaktasi atau penanganan lain sesuai alur,” tambahnya.

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler