Kamis, 20 November 2025

Murianews, Jakarta – Pertumbuhan pengguna platform digital S.id menunjukkan performa apik sejak pertengahan 225. Pasalnya sudah ada 1,5 juta pengguna baik dari dalam negeri ataupun luar negeri.

Berdasarkan catatan S.id, dari 1,5 juta pengguna tersebut, 20 persen atau 636 ribu di antaranya ternyata sudah menggaet pengguna dari luar negeri berasal dari 191 negara.

Lima besar negara pengguna utama setelah Indonesia adalah  berasal dari Vietnam, India, Amerika, Hongkong, Banglades. Sedangkan 80 persen sisanya dari dalam negeri Indonesia.

Tak hanya itu, sejak pertengahan Januari, pengguna aktif dengan total tautan link pemendek sebanyak 15,3 juta, sedangkan microsite mencapai 1,43 miliar pengunjung (visitor).

Ini artinya bahwa platform S.id semakin mendominasi di tingkat lokal Indonesia dan penggunanya global.

Dengan capaian-capaian baru tersebut, maka sebagai platform, S.id yang menawarkan aplikasi pemendek URL (unicode resource locator) dan microsite (biolink) semakin mendapat tempat bagi generasi kiwari.

Dengan membuka link s.id, para Esaider (sebutan untuk pengguna S.id), pengguna langsung bisa berkreasi dan berekspresi secara digital.

Lebih jauh, dari total 15.3 juta tautan yang dibuat di S.id, sebanyak 14,5 juta (95,38%) merupakan tautan pendek (shortener). Sementara microsite menyumbang 706 ribu tautan (4,6%).

Dominan di sektor pendidikan...

Penggunaan platform ini didominasi oleh sektor pendidikan (33%), personal branding  (21%), even (6%), online shop (5%), portfolio (3%), dan laman komunitas (3%). Dominasi ini mencerminkan peran besar S.id dalam mendukung pendidikan dan UMKM.

”Kami bangga, karena dalam kurun waktu dua tahun setengah, apresiasi pengguna shortener (pemendek) link dan bio-link (microsite) terhada kehadiran platform S.id semakin massive (semarak),” kata Atmaji Sapto Anggoro, Direktur PT Aidi Digital Global (ADG) selaku pengembang platform digital S.id di Jakarta, Kamis (23/1/2025).

Platform S.id khusus untuk pemendek, sangat penting buat perusahaan yang akan mengiklankan produk atau branding sehingga mudah diingat pengguna, misalnya cukup menuliskan s.id/Merek-X tidak perlu menuliskan URL yang panjang dan ribet.

Sedangkan microsite, saat ini cukup banyak membantu para guru dan dosen yang memajang mata ajarnya di S.id tanpa harus capek-capek memikirkan hosting bila membuat domain.

Selain guru, para pelaku UMKM dan penyelenggara Event Organizer atau Wedding Organizer sudah banyak yang familiar dan memanfaatkan platform S.id.

Sebagai platform digital yang terbuka, dimana pengguna bisa membuat konten secara mendiri (UGC/user generated content), tentu saja banyak sekali tantangan, terutama menyangkut keamanan dan kenyamanan pengguna dari gangguan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab seperti judi online, pornografi, dan phising.

Untuk itu, tim pengembang terus berupaya melakukan tindakan penapisan konten (blocking).

Gunakan metord pre-factum dan post-factum...

Sebagai bukti keseriusan pengembang platform S.id melakukan teknis penapisan dengan metode pre-factum dan post-factum.

Pre-factum dilakukan dengan mencatat banyak kode yang sudah dalam black-listed, sedangkan beberapa yang lolos dilakukan post-factum action sehingga akan memperkecil jumlah konten sampah demi kenyamanan pengguna.

Selama ini S.id berhasil memblokir lebih dari 26.000 akun yang terindikasi penyalahgunaan, menambahkan 500.000 daftar domain berbahaya, dan 205.000 tautan berbahaya ke dalam daftar blokir.

Angka ini meningkat signifikan dibandingkan tahun 2014, di mana S.id menambahkan 450.000 domain dan 100.000 tautan berbahaya.

Ancaman dari domain dan tautan berbahaya yang ditangani S.id mencakup berbagai kategori, sebesar 92% berupa phising, 0,1% spam, 1% scam, dan 2% konten judi online.

Untuk mendukung upaya ini, S.id menggandeng berbagai pihak kompeten seperti IDADX, NetCraft, PhishLabs, Phishtank, SURBL, VirusTotal, URLVoid, dan lainnya.

”Ke depan S.id akan terus dikembangkan kemanfaatannya, dan pengembang platform akan terus melakukan kreasi pengembangan aplikasi-aplikasi baru,” tandasnya.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler