”Di sini (Diskarpus) ternyata lebih nyaman. Adem. Daripada di sana (Setda), sepanjang hari rapat, rapat dan tanda tangan. Saya dulu pernah menjabat di sini juga. Kantor saya dulu, sekarang ternyata sudah jadi gudang,” ucap Edy Sujatmiko sambil tertawa.
Edy mengaku tak kaget dengan pencopotan jabatan itu. Sebab selama enam tahun menjadi sekda, sudah beberapa kali ada upaya untuk menjegal dirinya.
Dia masih ingat betul bahwa pada Agustus 2021 lalu, mantan bupati Dian Kristiandi pernah membebastugaskan Edy dari jabatannya. Namun sekitar tiga bulan berikutnya, Edy berhasil kembali menduduki jabatannya.
Dia juga tak menampik soal adanya isu yang muncul pada momen Pilkada 2024 lalu, ada pihak atau kekuatan yang ingin menggoyang jabatannya sebagai sekda. Apalagi, saat itu namanya muncul sebagai salah satu sosok dengan popularitas cukup tinggi.
Dan benar saja, hari ini dia dicopot oleh Wiwit tepat pada sebulan masa kerjanya selama sebulan sebagai bupati. Politisi PDI Perjuangan itu mendongkel Edy dan menggantinya dengan Ary Bachtiar sebagai pelaksana harian (Plh) Sekda Jepara.
Murianews, Jepara – Edy Sujatmiko dicopot Bupati Jepara, Witiarso Utomo atau Wiwit dari jabatan Sekretaris Daerah atau Sekda Jepara. Edy dimutasi menjadi Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskarpus).
Saat ditemui Murianews.com di Perpustakaan Daerah, Kamis (20/3/2025) siang, Edy tampak ceria dan tetap menebar senyum. Sesekali, dia melempar candaan dan kelakar.
”Di sini (Diskarpus) ternyata lebih nyaman. Adem. Daripada di sana (Setda), sepanjang hari rapat, rapat dan tanda tangan. Saya dulu pernah menjabat di sini juga. Kantor saya dulu, sekarang ternyata sudah jadi gudang,” ucap Edy Sujatmiko sambil tertawa.
Edy mengaku tak kaget dengan pencopotan jabatan itu. Sebab selama enam tahun menjadi sekda, sudah beberapa kali ada upaya untuk menjegal dirinya.
Dia masih ingat betul bahwa pada Agustus 2021 lalu, mantan bupati Dian Kristiandi pernah membebastugaskan Edy dari jabatannya. Namun sekitar tiga bulan berikutnya, Edy berhasil kembali menduduki jabatannya.
Dia juga tak menampik soal adanya isu yang muncul pada momen Pilkada 2024 lalu, ada pihak atau kekuatan yang ingin menggoyang jabatannya sebagai sekda. Apalagi, saat itu namanya muncul sebagai salah satu sosok dengan popularitas cukup tinggi.
Dan benar saja, hari ini dia dicopot oleh Wiwit tepat pada sebulan masa kerjanya selama sebulan sebagai bupati. Politisi PDI Perjuangan itu mendongkel Edy dan menggantinya dengan Ary Bachtiar sebagai pelaksana harian (Plh) Sekda Jepara.
”Saya sadar. Ini soal politik. Berkaitan dengan politik,” kata Edy.
Pencopotan Berlangsung Singkat...
Edy bercerita, proses pencopotannya oleh bupati itu terbilang sangat singkat. Pada Selasa (18/3/2025) sore, tiba-tiba dia dipanggil untuk menghadap Wiwit.
Wiwit menyodorkan amplop berisi surat. Dia membukanya di depan Wiwit, ternyata surat itu berisi undangan pelantikan.
”Ternyata undangan pelantikan buat saya. Undangannya Kamis (19/3/2025) pukul 20.00 WIB. Saya minta diundur sesudah salat tarawih, sekitar pukul 20.30 WIB,” ujar Edy.
Edy mengaku tak masalah setelah mendapatkan undangan tersebut. Dia pun tetap melanjutkan tugasnya. Bahkan, dia bersama-sama Wiwit hadir acara yang digelar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Yogyakarta.
”Saya sampai Rabu sore masih bersama pak bupati. Malam Jumat saya dilantik jadi Kepala Diskarpus,” kata Edy.
Edy mengaku tetap menerima dengan jabatan baru itu. Dia berharap, selama menjabat sebagai kepala dinas, dia bisa memajukan Diskarpus dan dunia literasi di Bumi Kartini.
Editor: Supriyadi