Kamis, 20 November 2025

Dua orang yang dia anggap sebagai preman itu meminta agar dia tak terlalu kencang menolak kehadiran tambang yang akan dilakukan oleh CV Senggol Mekar itu.

”Premannya ngasih arahan ke saya, saya tidak boleh berpihak kepada masyarakat untuk begitu kencang. Istilahnya, saya tidak boleh kencang-kencang (menolak tambang). Ditakutkan mengancam keselamatan saya. Barangkali saya di jalan atau di luar, takutnya ada ancaman-ancaman sejenis preman,” ujar petani tersebut.

Beberapa hari kemudian, dia didatangi dua orang tokoh agama di rumahnya. Mereka meminta Alip untuk menjembatani dengan warga agar tidak ada penolakan terhadap tambang. Bahkan, tokoh agama itu kembali datang pada Maret 2025 lalu. 

Alip juga mengaku didatangi seseorang yang mengaku sebagai intelejen. Alip dimintai berbagai informasi terkait penolakan tambang oleh warga Dukuh Toplek dan Pendem itu.

”Intimidasinya belum ada yang membawa senjata tajam atau fisik. Hanya ancaman lisan,” kata Alip.

Meskipun diancam, Alip menegaskan tetap pada pendiriannya untuk menolak tambang galian C tersebut. Sebab menurutnya, itu akan mengancam kehidupan masyarakat dan alam.

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler