Kini masyarakat masih waswas bila banjir kembali jebol. Pasalnya, setidaknya masih ada delapan titik tanggul yang rawan jebol di desa tersebut.
Untuk itu, warga berharap ada perhatian dari pemerintah maupun BBWS untuk memperbaiki tanggul secara permanen. Pasalnya, jika hanya tambal sulam saja, warga kawatir tanggul bisa jebol kembali, dan banjir menjadi momok bagi warga.
Murianews, Pati – Banjir yang melanda Desa Ketitangwetan akibat tanggul jebol, kini mulai surut. Warga bersama anggota TNI Koramil 015 Batangan Pati, bergotong royong memperbaiki tanggul jebol, Kamis (22/5/2025).
Tanggul Sungai Widodaren jebol sekitar 12 meter pada Selasa (20/5/2025) lalu. Kini masyarakat pun bergotong royong menambal tanggul jebol dengan tanah yang dimasukkan dalam karung. Karung itu kemudian disusun setelah dibuatkan penahan cerocok bambu.
Sulitnya medan menuju lokasi tanggul jebol dan minimnya peralatan, membuat warga dan TNI terpaksa mengerjakan tanggul secara manual.
Suyanto, warga Desa Ketitangwetan menuturkan, debit air Sungai Widodaren perlahan mulai surut. Untuk itu bersama TNI, warga mulai memperbaiki tanggul.
Menurutnya, tanggul jebol mengakibatkan banjir ini, sudah terjadi empat kali dalam dua bulan terakhir. Parahnya untuk bulan ini sudah tiga kali jebol dan membuat permukiman warga terendam.
”Memang langganan banjir. Tiap tahunnya tiap ada. Ini sudah empat kali,” ungkap Warga Desa Ketitangwetan, Kecamu Batangan Suyanto.
Sementara Serka Muhammad Mufid mengatakan, TNI bersama warga memperbaiki tanggul yang jebol dengan mengisi sak tanah urug dan disusun. Ada 10 personel yang diterjunkan untuk menanggulangi tanggul yang jebol 12 meter tersebut.
”Kami membantu masyarakat untuk menanggulangi tanggul jebol. Kami mengisi karung dengan tanah. Ada 10 personel diterjunkan,” kata Anggota Koramil 015 Batangan, Serka Muhammad Mufid.
Titik Rawan...
Kini masyarakat masih waswas bila banjir kembali jebol. Pasalnya, setidaknya masih ada delapan titik tanggul yang rawan jebol di desa tersebut.
Untuk itu, warga berharap ada perhatian dari pemerintah maupun BBWS untuk memperbaiki tanggul secara permanen. Pasalnya, jika hanya tambal sulam saja, warga kawatir tanggul bisa jebol kembali, dan banjir menjadi momok bagi warga.
Editor: Supriyadi
