Ini Dampak Peningkatan Status Kedaruratan Kekeringan di Pati
Umar Hanafi
Kamis, 14 September 2023 14:23:00
Murianews, Pati – Status tanggap darurat bencana segera ditetapkan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Ini akan membuat penganggulangan kekeringan di Pati ditangani oleh seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) dan pihak terkait.
”Kalau status tanggap darurat ditetapkan, semua OPD harus memberikan atensi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing,” kata Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetya, Kamis (14/9/2023).
Status tanggap darurat ini dilakukan agar OPD melakukan beberapa langkah untuk mengantisipasi kelangkaan air dan melambungnya harga beras di pasaran.
”Misalnya logistik, kekeringan ini kan membuat harga beras naik. Panen gagal, bulog akan melakukan operasi pasar untuk menurunkan harga beras,” jelas Martinus.
Pihak pemerintah, lanjut dia, juga bisa memanfaatkan sumber air yang belum tereksplorasi untuk menanggulangi kelangkaan air di lebih dari 60 desa.
”Potensi sumber air yang masih seperti Desa Kasihan masih ada embung yang saat ini belum dioptimalkan untuk membantu kekeringan, barang kali bisa dioptimalkan,” ucap Martinus.
Saat ini pihaknya mengandalkan tiga armada mobil tangki air untuk mencukupi kebutuhan air bersih masyarakat yang terdampar. Setiap hari, pihaknya baru bisa menyalurkan bantuan air bersih antara 9 hingga 12 tangki.
Jumlah ini dinilai terlalu kecil. Mengingat puluhan ribu jiwa dari lebih dari 60 desa di Pati kekurangan air bersih. Martinus pun berharap adanya peran OPD lain untuk menanggulangi bencana ini bila status tanggap darurat bencana ditetapkan.
”Instansi terkait lebih serius untuk membantu meringankan masyarakat yang terdampar kekeringan. Bukan hanya air bersih, tapi kebutuhan lain perlu diprioritaskan,” pungkas dia.
Editor: Zulkifli Fahmi



