Signal Revitalisasi Muncul di Kajian Tata Ruang Jalur Kereta Pati

Umar Hanafi
Sabtu, 30 September 2023 06:26:00

Murianews, Pati – Signal revitalisasi atau menghidupkan kembali kereta api di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mencuat. Pasalnya, dalam Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kabupaten Pati yang tengah dikaji ada jalur kereta api.
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Pati saat ini memang tengah mengkaji RDTR di empat kecamatan. Yakni, Pati Kota, Tayu, Juwana dan Batangan.
Kepala Bidang Tata Ruang DPUTR Kabupaten Pati Endang Sri Hardiati mengatakan, dalam kajian RDTR di Kecamatan Juwana revitalisasi jalur kereta api muncul.
Dirinya menyebutkan dalam RDTR Juwana jalur kereta api menjadi salah satu pekerjaan strategis nasional. Sehingga pihaknya mengakomodir jalur kereta api di RDTR.
”Kalau kereta api ada dari pusat atau proyek strategis nasional. Tetapi yang terpenting rencana tata ruang itu sudah mengakomodir. Jadi tidak menyalahi tata ruang,” kata Endang.
Namun, ia menyebutkan revitalisasi jalur kereta api tidak memungkinkan menggunakan jalur lama. Pasalnya, saat ini jalur kereta api di Kabupaten Pati sudah ditumbuhi bangunan-bangunan.
Pihaknya pun mengusulkan jalur tersebut digeser ke wilayah Kabupaten Pati bagian selatan. Namun, ia tidak merinci di mana wilayah jalur kereta api dalam RDTR tersebut.
”Kalau KAI inginnya dikembalikan jalur semula. Karena itu asetnya. Tapi kami nilai ndak memungkinkan, sehingga diusulkan lebih ke selatan,” lanjut Endang.
Munculnya kembali isu pengaktifan kereta api sempat dihembuskan beberapa kali. Mode transportasi ini bahkan sempat diungkapkan secara gamblang saat peninjauan Tempat pelelangan ikan (TPI) Juwana akhir bulan Juni 2023 lalu.
Saat Direktur logistik PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ahmad Malik Syah dan Direktur Logistik Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) Berny A Subki mengunjungi TPI Juwana untuk menggagas mode transportasi kereta api untuk mengangkut hasil tangkap nelayan setempat.
”Sementara sebelum kereta api terbangun, kami akan menggunakan mode transportasi tracking lokal yang membawa hasil ikan dari TPI ke stasiun terdekat terlebih dahulu untuk menjalankan kerjasama ini,” ujar Ahmad Malik Syah.
Baginya dengan menggunakan kereta api volume angkut ikan akan jauh lebih tinggi. Dalam sekali angkut rata-rata 1.000 hingga 2.000 ton akan dapat diangkat.
Editor: Dani Agus