Murianews, Pati – Kecamatan Juwana menjadi penyumbang kasus HIV/Aids terbesar di Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng) pada tahun 2023. Dari Januari hingga bulan Oktober, sebanyak 34 kasus ditemukan di sana.
Angka ini jauh tinggi daripada kecamatan yang berada di bawahnya. Kecamatan Pati yang menempati urutan kedua dengan hanya ditemukan 17 kasus, diikuti Kecamatan Wedarijaksa dan Jekanan yang masing-masing terdapat 15 kasus.
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Pati dr Joko Leksono Widodo mengungkapkan, penemuan kasus HIV/Aids di Kabupaten Pati sudah menyentuh angka 254 kasus dan 23 orang meninggal dunia.
”Terdapat 5 kecamatan dengan jumlah kasus HIV/Aids tertinggi dari Januari sampai Oktober 2023, yaitu Juwana sebanyak 34 kasus, Pati ada 17 kasus, Wedarijaksa ditemukan 15 kasus, Jaken ada 15 kasus dan Margorejo 10 kasus,” ujar dia.
Kasus-kasus ini ditemukan dari pada pekerja seks maupun masyarakat umum, termasuk anak-anak, pelajar/mahasiswa, pasangan calon pengantin, ibu hamil, ibu rumah tangga, dan kepala rumah tangga.
”Bahkan kasus HIV/Aids didominasi oleh usia produktif, namun juga ditemukan pada usia balita dan lanjut,” kata dia.
Berganti-ganti pasangan seks membuat penyebaran HIV/Aids marak di Kabupaten Pati. Terlebih tanpa alat pengaman. Hal ini membuat pasangan seks penderita HIV/Aids dan anak yang dikandungnya ikut tertular.
Dokter Joko mengungkapkan kasus HIV/Aids di Kabupaten Pati pertama kali ditemukan pada tahun 1996. Hingga Oktober 2023, jumlah kasus HIV/Aids di Kabupaten Pati sebanyak 2.601 kasus, dengan 456 kasus meninggal dunia.
Dinkes mencatat kasus HIV/Aids di Kabupaten Pati sudah mulai tinggi sejak delapan tahun yang lalu. Sebelumnya, angka kasus HIV/Aids di Bumi Mina Tani tak mencapai 200 kasus setiap tahunnya. Namun, sejak beberapa tahun terakhir, temuan kasus meninggi dan lebih dari 200 kasus setiap tahun.
Editor: Cholis Anwar



