Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pati – Pintu air nomor delapan Waduk Wilalung, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, telah dibuka sejak Selasa (6/2/2024) kemarin. Masyarakat Kabupaten Pati di sepanjang Sungai Juwana pun diminta meningkatkan kewaspadaan.

Pasalnya, pintu delapan itu mengarah ke aliran sungai yang bermuara di Kecamatan Juwana. Hingga, Rabu (7/2/2024) siang ini, pintu air itu sudah dibuka dengan ketinggian 30 sentimeter.

”Aliran air ke Sungai Juwana dibuka sejak kemarin. Hingga siang ini sudah 30 sentimeter. Tapi tidak langsung. Dibuka per 5 sentimeter sejak kemarin,” ungkap Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya.

Ia mengungkapkan, dibukanya pintu air waduk Wilalung yang ke Sungai Juwana itu untuk mengurangi tekanan di Sungai Wulan dari dampak Kedung Klambu di Grobogan. Debit air Sungai Juwana pun diprediksi bertambah dan berpotensi menimbulkan banjir.

”Menambah debit Sungai Juwana. Tapi masih aman. Kalau tanggul Sungai Wulan jebol itu bahaya. Karena di sampingnya padat penduduk. Maka dijaga agar Wulan ini ngak jebol,” kata dia.

Meskipun masih aman, ia menilai masyarakat di sepanjang Sungai Juwana harus tetap meningkatkan kewaspadaan. Mereka diminta terus memantau debit air Sungai Juwana.

”Kita paham kekhawatiran masyarakat karena masa panen. Kita himbau masyarakat di sekitar Juwana. Mulai Sukolilo, Kayen dan Jakenan diminta siaga. Untuk mengantisipasi dampak banjir,” kata dia.

Sejauh ini curah hujan meninggi sejak beberapa hari terakhir. Meskipun demikian, Martinus memprediksi kondisi ini tidak berlangsung lama. Setelah perayaan Imlek 2527, Sabtu nanti, intensitas hujan dinilai bakal turun.

”Prediksi setelah Imlek akan rendah curah hujannya. Tapi untuk kewaspadaan masyarakat petani harus tetap ditingkatkan,” tandas dia.

Pihaknya tidak mau banjir besar kembali menerjang Kabupaten Pati pada tahun ini. Apalagi petani di sepanjang Sungai Juwana sedang masa panen raya.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Terpopuler