Sidak Bendung Wilalung, Pj Bupati Kudus: Debit Air Bikin Was-Was
Vega Ma'arijil Ula
Rabu, 7 Februari 2024 15:30:00
Murianews, Kudus – Penjabat (Pj) Bupati Kudus, Jawa Tengah, HM Hasan Chabibie sidak ke Bendung Wilalung, Kabupaten Kudus, pada Rabu (7/2/2024). Dirinya menyebut debit air di Bendung Wilalung bikin was-was.
Sebagai penjelasan, di hari ini debit air di Bendung Wilalung, mencapai 1.100 meter kubik per detik. Status bendungan menjadi awas.
Kondisi debit air tersebut naik signifikan dibandingkan pada Selasa (6/2/2024) kemarin. Saat itu air belum meluber ke jalan setapak sekitar bendungan. Pada Selasa (6/2/2024) pukul 10.00 WIB debit air di Bendung Wilalung yakni 852 m kubik per detik.
”Debit air di Bendung Wilalung hari ini bikin was-was karena sudah mencapai 1.100 meter kubik per detik,” katanya, Rabu (7/2/2024).
Pihaknya meminta tolong agar Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana untuk terus memantau setiap detik kondisi Bendung Wilalung. Dirinya bahkan meminta untuk terus dikabari situasi di Bendung Wilalung.
”Kami minta tolong BBWS untuk terus memantau dan memberikan perkembangan di sini (Bendung Wilalung). Supaya permasalahan di sini dapat segera tertangani,” sambungnya.
Dirinya menilai perlu adanya mitigasi sejak dini untuk Bendung Wilalung ini. Sehingga risiko dapat diminimalkan dan hal-hal yang tidak diinginkan dapat ditangani.
”Saya peringatkan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) meminimalisir semua risiko. Sehingga tidak menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan,” terangnya.
Dirinya tidak menampik, kondisi di Bendung Wilalung bergantung pada kiriman air dari berbagai bendungan di luar Kabupaten Kudus. Salah satunya Bendung Klambu Grobogan.
”Debit air di Bendung Wilalung ini memang bergantung dari kiriman air Bendung Klambu. Bikin was-was, makanya harus ada mitigasi bencana dan saya minta teman-teman siaga 24 jam,” imbuhnya.
Sementara itu, Operator Bendung Wilalung, Karno menjelaskan, debit air 1.100 meter kubik per detik di hari ini imbas dari adanya curah hujan. Selain itu juga dipengaruhi adanya kiriman air dari berbagai bendungan dari daerah lain.
Kendati demikian, kondisi pemukiman warga masih aman. Sebab, air hanya meluber ke jalan setapak area bendungan saja.
Editor: Dani Agus



