BPBD Pati Pede Banjir Tahun Ini Tak Separah Tahun Lalu
Umar Hanafi
Jumat, 9 Februari 2024 17:17:00
Murianews, Pati – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Jawa Tengah, percaya diri alias pede bencana banjir di Pati tahun ini tak separah tahun lalu.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetya mengungkapkan pada awal tahun lalu, puluhan desa di Kabupaten Pati diterjang banjir.
”Ancaman bencana memang masih ada. Tapi kita bandingkan tahun ke tahun, awal tahun 2023 dan awal tahun ini, memang turun ancamannya,” ujar dia, Jumat (9/2/2024).
Ribuan rumah warga digenangi air banjir pada 2023 lalu. Warga korban banjir pun mengandalkan bantuan makanan cepat saji setiap harinya. Sejumlah dapur umum juga didirikan untuk mencukupi kebutuhan korban banjir.
Tak hanya pemukiman warga, belasan ribu hektare lahan pertanian juga diterjang banjir saat itu. Akibatnya, lebih dari 6 ribu lahan persawahan gagal panen. Kala itu, banjir mulai surut saat memasuki Maret 2023.
Sementara awal tahun 2024 ini, Martinus mengakui memang masih terjadi banjir. Namun tidak separah tahun lalu. Berdasarkan pengamatannya hanya banjir bandang kecil yang menerjang Kabupaten Pati pada awal tahun ini.
”Pada Januari 2023, Pati sudah terendam banjir. Kecamatan Gabus, Jakenan, Juwana, Kayen dan Sukolilo itu sudah tergenang air. Tapi tahun ini tidak. Bahkan petani yang menanam di MT 1 kemarin, kini sudah bisa panen,” kata dia.
Ia menilai hal ini terjadi lantaran adanya fenomena alam El Nino yang membuat curah hujan di Kabupaten Pati pada tahun ini lebih rendah daripada tahun lalu, sehingga debit air Sungai Juwana tidak sebesar tahun lalu.
”Maka dampak banjir tidak seperti tahun lalu. Hanya ada banjir kecil-kecilan di Pati Utara karena adanya sedimentasi sungai,” ujar dia.
Namun, pihaknya tetap meminta masyarakat waspada. Pasalnya, pintu air nomor delapan Waduk Wilanglung Kudus sudah dibuka sejak Selasa (6/2/2024) lalu.
Dibukanya pintu air yang menuju Sungai Juwana ini berpotensi menimbulkan banjir. Meski begitu, Ia yakin banjir tetap tak sebesar tahun lalu.
Selain itu, ia juga meminta kepada masyarakat untuk menyiapkan diri dengan fenomena El Nino ini. Selain mengurangi dampak banjir, El Nino juga dinilai berpotensi memperparah kekeringan saat musim kemarau 2024 nanti.
Editor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Pati – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Jawa Tengah, percaya diri alias pede bencana banjir di Pati tahun ini tak separah tahun lalu.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetya mengungkapkan pada awal tahun lalu, puluhan desa di Kabupaten Pati diterjang banjir.
”Ancaman bencana memang masih ada. Tapi kita bandingkan tahun ke tahun, awal tahun 2023 dan awal tahun ini, memang turun ancamannya,” ujar dia, Jumat (9/2/2024).
Ribuan rumah warga digenangi air banjir pada 2023 lalu. Warga korban banjir pun mengandalkan bantuan makanan cepat saji setiap harinya. Sejumlah dapur umum juga didirikan untuk mencukupi kebutuhan korban banjir.
Tak hanya pemukiman warga, belasan ribu hektare lahan pertanian juga diterjang banjir saat itu. Akibatnya, lebih dari 6 ribu lahan persawahan gagal panen. Kala itu, banjir mulai surut saat memasuki Maret 2023.
Sementara awal tahun 2024 ini, Martinus mengakui memang masih terjadi banjir. Namun tidak separah tahun lalu. Berdasarkan pengamatannya hanya banjir bandang kecil yang menerjang Kabupaten Pati pada awal tahun ini.
”Pada Januari 2023, Pati sudah terendam banjir. Kecamatan Gabus, Jakenan, Juwana, Kayen dan Sukolilo itu sudah tergenang air. Tapi tahun ini tidak. Bahkan petani yang menanam di MT 1 kemarin, kini sudah bisa panen,” kata dia.
Ia menilai hal ini terjadi lantaran adanya fenomena alam El Nino yang membuat curah hujan di Kabupaten Pati pada tahun ini lebih rendah daripada tahun lalu, sehingga debit air Sungai Juwana tidak sebesar tahun lalu.
”Maka dampak banjir tidak seperti tahun lalu. Hanya ada banjir kecil-kecilan di Pati Utara karena adanya sedimentasi sungai,” ujar dia.
Namun, pihaknya tetap meminta masyarakat waspada. Pasalnya, pintu air nomor delapan Waduk Wilanglung Kudus sudah dibuka sejak Selasa (6/2/2024) lalu.
Dibukanya pintu air yang menuju Sungai Juwana ini berpotensi menimbulkan banjir. Meski begitu, Ia yakin banjir tetap tak sebesar tahun lalu.
Selain itu, ia juga meminta kepada masyarakat untuk menyiapkan diri dengan fenomena El Nino ini. Selain mengurangi dampak banjir, El Nino juga dinilai berpotensi memperparah kekeringan saat musim kemarau 2024 nanti.
Editor: Zulkifli Fahmi