Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pati – Angin puting beliung mengamuk di Desa Kertomulyo, Kecamatan Trangkil pada Rabu (20/3/2024) kemarin. Akibatnya, warga desa mengalami kerugian hingga Rp 500 juta atas insiden ini.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Desa Kertomulyo, H Karyo Busono saat ditemui Murianews.com di Balai Desa setempat, Kamis (21/3/2024). Ia mengatakan sekitar 137 rumah dan bangunan di desanya mengalami kerusakan.

Rumah dan bangunan itu umumnya mengalami kerusakan di bagian atap. Genting rumah warga terbang terbawa angin pada Rabu siang kemarin. Selain itu, kaca gedung sekolahan dan pintu sekolahan juga mengalami kerusakan.

”Pohon beringin tumbang, SDN 1 Kertomulyo sebagian kecil, gudang Tani milik desa atap hilang separo, kantor balai desa, Madrasah rusak parah, dan polindes rusak. Kerugian sekitar Rp 400-500 juta,” ungkap lelaki yang akrab disapa Haji Karyo itu.

Ia mengungkapkan kejadian itu terjadi sebelum adzan dzuhur berkumandang. Waktu itu, hujan lebat disertai angin sedang mengguyur desanya. Selang beberapa saat, angin puting beliung menghempas dari utara ke selatan.

”Waktu itu saya berada di depan Balai Desa. Tiba-tiba angin puting beliung datang. Ndak ada dua menit langsung kocar-kacir. Gavalum PAUD terbang puluhan meter. Pagar PAUD juga terseret angin sekitar 30 meter,” ungkap Haji Karyo.

Genting balai desa juga mengalami kerusakan atas insiden itu. Beruntungnya, tidak ada korban akibat puting beliung tersebut. Meskipun demikian, warga harus merogoh kocek lebih di bulan Ramadan ini untuk memperbaiki rumah mereka.

Selain di Desa Kertomulyo, sejumlah Desa lainnya di Kecamatan Trangkil juga diterjang angin puting beliung. Desa-desa itu yakni, Tlutup (27 rumah/bangunan), Ketanen 46 (rumah/bangunan) dan Guyangan 55 (rumah/bangunan).

Angin puting beliung datang dari Desa Mojoagung, kemudian ke Desa Ketanen, berputar di Desa Karangwage, lalu ke Tlutup, Desa Kartomulyo dan berakhir di Desa Guyangan.

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler