Murianews, Pati – Tragedi di Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah pada Kamis (6/6/2024) pekan lalu, membuat sejumlah tokoh di Kabupaten Pati bergerak. Mereka memunculkan tagar Pati Cinta Damai.
Tagar Pati Cinta Damai pun mulai berseliweran di sejumlah platform media sosial (medsos) sejak kemarin. Berbagai tokoh Pati, mulai dari atlet, artis biduan, seniman hingga konten kreator memunculkan tagar tersebut. Mereka membuat video yang menarasikan Pati cinta damai.
Salah satu tokoh yang berada di dalam video tersebut adalah General Manager Persipa Pati Dian Dwi Budianto. Ia mengungkapkan gerakan itu muncul usai tragedi pengeroyokan bos rental pada Kamis pekan lalu.
”Kami ingin mengembalikan nama Pati walaupun belum begitu ngefek. Kejadian di Sukolilo mencoreng Pati. Kita warga Pati memperjuangkan nama Pati,” ujar Dian kepada Murianews.com, Sabtu (15/6/2024).
Ia mengungkapkan tragedi pengeroyokan bos rental mobil asal Jakarta BH (52) yang berujung maut membuat nama Kabupaten Pati mendapatkan sorotan dari netizen. Berbagai kabar miring tentang Pati pun bermunculan.
Bahkan sejumlah desa di Kecamatan Sukolilo ditandai di Google Maps sebagai kampung penadah, kampung maling hingga kampung bandit. Dian menilai hal tersebut tidak berdasar.
Dian mengakui Kabupaten Pati memang mempunyai permasalahan. Namun permasalahan itu juga terdapat di kota-kota lainnya. Ia juga menilai sebutan kampung penadah tidak sesuai.
Menurutnya, Kabupaten Pati tak terkecuali Kecamatan Sukolilo mempunyai hal-hal yang positif yang perlu diangkat ke permukaan. Mulai dari potensi wisata, cagar budaya hingga prestasi-prestasinya.
”Hampir semua kota pasti ada permasalahan. Motor bodong dan sebagainya pasti ada di setiap kota. Tapi ini karena tersorot dan digoreng orang yang tidak mengetahui Kabupaten Pati,” kata dia.
Ia pun berharap permasalahan ini cepat kelar dan nama Kabupaten Pati kembali baik. Pihaknya juga berharap kejadian main hakim sendiri tak terulang kembali.
”Harapan saya tuntas. Masyarakat Pati kembali mencitrakan Pati lebih baik,” tandas dia.
Editor: Cholis Anwar
