Sopir Truk Pati, Tak Punya Pangkalan Truk Terpaksa Parkir Liar
Umar Hanafi
Senin, 1 Juli 2024 15:41:00
Murianews, Pati – Nasib sopir truk di Kabupaten Pati selama ini terkatung-katung. Mereka tidak mempunyai pangkalan truk dan terpaksa parkir liar di pinggir Jalan Pantura. Para sopir pun berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati membuatkan pangkalan truk.
Hal ini diungkapkan Ketua Paguyuban Sopir Pati, Syahidul Anam. Tidak adanya Pangkalan Truk, membuat sopir truk rawan mengalami tindak kejahatan, karena terpaksa parkir di pinggir jalan. Selama ini, mereka sering menjadi korban kemalingan lantaran nekat parkir di pinggir jalan.
Tak hanya itu, truk yang berukuran besar membuat pengguna jalan lain terganggu, karena tidak diparkir di Pangkalan truk. Mereka sering terlibat konflik dengan pengguna jalan lain karena harus parkir di pinggir jalan.
”Kami meminta pangkalan truk di Kabupaten Pati. Saat ini kesulitan. Truk sepanjang gini parkir di pinggir jalan. Kita berbenturan sama masyarakat. Mau gimana lagi, kita butuh. Resiko parkir liar, kehilangan aki, solar dan kecelakaan kami yang disalahkan,” ujar Anam dalam aksi parkir di depan Kantor Bupati Pati, Senin (1/7/2024).
Pihaknnya mengaku pernah dijanjikan pembangunan pangkalan truk oleh pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati maupun Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Pati pada tahun 2022 lalu.
Namun hingga kini, janji itu tak kunjung terealisasi. Pemkab Pati maupun DPRD Kabupaten Pati mengaku pembangunan pangkalan truk terkendala dana. Apalagi APBD Kabupaten Pati terserap untuk pembangunan dan Pemilu 2024.

Paguyuban Sopir Pati (PSP) menggelar aksi di depan Kantor Bupati Pati. (Murianews/Umar Hanafi)
”Kita pernah dijanjikan dari pihak DPRD Kabupaten Pati dan dinas terkait pada 2022. Tapi alasan beliau-beliau dana terserap untuk Pemilu,” kata dia.
Pada tahun 2022, mereka juga sudah mendapatkan pangkalan truk sementara di Kecamatan Margorejo milik pihak swasta. Namun, pada bulan Juni 2024 lalu, mereka diusir secara sepihak oleh pemilik lahan dengan alasan lahan itu sudah laku dijual.
”Dari alasan laku, kami diusir secara sebelah pihak,” ujar dia.
Kini, nasib mereka pun kembali terkatung-katung. Berdasarkan catatan PSP Kabupaten Pati, setidaknya seribu lebih truk di Kabupaten Pati butuh pangkalan truk.
Mereka pun menggelar aksi dengan memarkirkan truk di depan Kantor Bupati Pati. Para sopir juga mengikuti Audisi dengan DPRD Kabupaten Pati.
Editor: Budi Santoso



