Tanggap Darurat Kekeringan, Dinas Ketapang Pati Siapkan 44 Ton Beras

Umar Hanafi
Sabtu, 28 September 2024 17:08:00

Murianews, Pati – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati telah menetapkan status tanggap darurat bencana kekeringan. Atas penetapan tersebut, Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kabupaten Pati pun menyiapkan 44 ton beras untuk warga yang terdampak.
Penjabat (Pj) Bupati Pati Sujarwanto Dwiatmoko telah menetapkan status tanggap darurat bencana kekeringan ini sejak 24 September 2024 lalu. Status tersebut berlaku selama 14 hari atau hingga 7 Oktober 2024.
Sejumlah instansi pun diminta baju membahu menanggulangi bencana kekeringan di Kabupaten Pati yang sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir. Tak terkecuali Dinas Ketapang Kabupaten Pati.
Kepala Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan pada Dinas Ketapang Pati, Aldonny Nurdiansyah menuturkan pihaknya menyimpan cadangan pangan 77 ton gabah kering giling atau 44 ton beras.
”Nanti kami akan melakukan proses pemberian bantuan sesuai ketentuan. Di kami, ada cadangan pangan sekitar 77 ton gabah kering giling atau 44 ton beras,” ujar dia.
Puluhan ton beras itu bakal disiapkan untuk masyarakat terdampak kekeringan. Namun, pihaknya menunggu intruksi Pj Bupati Pati sebelum penyaluran dilakukan.
”Penyaluran ada dua mekanisme. Pertama setelah adanya arahan dari Pj Bupati Pati. Mekanisme kedua dari bawah. Pemerintah Desa atau kecamatan bisa mengusulkan (bantuan beras) berdasar data yang terdampak by name,” ungkap dia.
Ia pun bakal menjalin komunikasi dengan BPBD Pati untuk mensosialisasikan ke kecamatan atau desa terdampak agar mendata ulang nama keluarga yang terdampak. Dengan demikian, korban kekeringan bisa mendapatkan bantuan beras dari Pemkab Pati.
Aldonny menambahkan bilamana cadangan pangan yang ada belum mencukupi kebutuhan masyarakat terdampak, Dinas Ketapang bakal berkoordinasi dengan cadangan pangan provinsi atau nasional.
Berdasarkan catatan Pemkab Pati hingga awal pekan ini, setidaknya 156.850 jiwa warga dari 47.098 keluarga di Kabupaten Pati mengalami krisis air bersih. Mereka tersebar 71 desa yang tersebar di 9 kecamatan mengalami kekeringan.
Kecamatan yang mengalami krisis air bersih tersebut yakni, Kecamatan Sukolilo, Kayen, Gabus, Jakenan, Jaken, Winong, Tambakromo, Batangan dan Pucakwangi.
Editor: Supriyadi