Tobat di Lapas Pati, Napi Teroris Eks JI Ikrar Setia NKRI

Murianews, Pati – Seorang narapidana alias napi teroris eks Jamaah Islamiyah (JI), Zulfikar Ibrahim Aminulloh akhirnya menemukan pintu tobat saat menjalani hukuman pidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pati. Ia pun berikrar setia terhadap NKRI, Rabu (11/12/2024). 

Dengan setelan pakaian hem putih, celana hitam dan dilengkapi peci hitam, pemuda berusia 27 tahun itu tampak khusuk membacakan dan menandatangani ikrar setia kepada NKRI di Aula Lapas Pati. 

”Setia NKRI untuk mendukung integritas dan kesatuan NKRI serta menegaskan penolakan terhadap ideologi radikal yang bertentangan dengan prinsip Pancasila. Siap menaati aturan hukum serta perundang-undangan yang berlaku. (Saya juga) menyesali perbuatan yang sudah saya lakukan,” ujar Zulfikar. 

Zulfikar juga berjanji untuk tidak terlibat dalam kegiatan yang merugikan bangsa dan negara serta akan mendukung upaya deradikalisasi di Indonesia. 

Usai berikrar, pemuda asal Jakarta itu kemudian menghampiri bendera merah putih yang terpasang di sampingnya. Zulfikar kemudian mencium bendera kebanggaan rakyat Indonesia itu. 

Proses ikrar setia kepada NKRI itu disaksikan oleh sejumlah pejabat. Di antaranya Kepala Lapas Kelas IIB Pati, Suprihadi, perwakilan BNPT, perwakilan Densus 88, Polresta Pati, Kodim 0718 Pati, Kemenag Pati, Bapas Pati, Kejaksaan Pati hingga  Kesbangpol Pati. 

Kepala Lapas Pati Suprihadi menuturkan ikrar setia kepada NKRI ini merupakan kali kedua sepanjang tahun 2024 dengan satu diantaranya telah bebas. 

”(Zulfikar) berkelakuan baik dan menjalani pembinaan di Lapas Pati. Kami berharap setelah ini Zulfikar tetap taat hukum dan berpedoman pada Pancasila serta setia kepada NKRI,” kata Suprihadi. 

Deradikalisasi...

Program ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menangani radikalisasi dan terorisme. Selain itu memberikan kesempatan kepada para napi untuk berintegrasi kembali ke dalam masyarakat dengan sikap yang lebih positif. 

Zulfikar merupakan napiter yang sebelumnya terafiliasi dengan Jama'ah Islamiyah. Ia dipenjara setelah menjalani sidang putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada 6 April 2023. Zulfikar dijatuhi pidana 3 tahun 6 bulan kurungan penjara. 

Editor: Cholis Anwar