Selain itu, kondisi Jalan Pantura Timur juga dinilai masih kurang lebar dibandingkan Jalan Pantura Barat. Kebanyakan jalan Pantura Kudus hingga Rembang masih menggunakan dua jalur.
”Pantura Barat sudah ada tol, jalan Pantura-nya juga sudah empat lajur. Tapi kita lihat Kudus ke Pati itu baru dua lajur. Kalau ada adu banteng itu fatal sekali. Pasti macet. Maka butuh akses Pantura timur tol dibutuhkan sekali. Masak Pantura Semarang-Pati sampai 4 jam,” tutur Safin.
Hal senada juga diungkapkan Dewan Pengurus Kabupaten (DPK) Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Pati. Mereka berharap pembangunan infrastruktur jalan terus dilanjutkan.
Murianews, Pati – Pemerintah pusat berencana membatalkan sejumlah proyek tol baru. Pengusaha Pati pun bereaksi. Mereka berharap proyek tol Demak-Tuban terus dilanjutkan dan tidak dibatalkan.
Salah satu pengusaha itu yakni, Saiful Arifin. Mantan Wakil Bupati Pati yang akrab disapa Safin ini menilai keberadaan tol di Pantura Timur sangat dibutuhkan.
”Jalan Pantura Semarang ke timur itu kan jalannya padat sekali. Kami berharap tol yang sudah sampai di Demak itu diteruskan di Tuban,” ungkap Safin kepada Murianews.com, Kamis (19/12/2024).
Ia menilai keberadaan tol Demak-Tuban nantinya dapat meningkatkan dan mempercepat distribusi barang dari Jawa Tengah ke Jawa Timur maupun sebaliknya.
”Jadi kami berharap kebijakan yang diambil ke depan bisa meneruskan Jalan Tol Demak-Tuban. Tol ini sangat urgent sekali,” ujar Safin.
Bila proyek nasional ini dibatalkan maka distribusi barang bakal tersendat dan menghambat pertumbuhan ekonomi. Apalagi Pantura Timur sering dilanda banjir rob maupun kecelakaan.
”Karena Pantura Semarang ke timur itu kalau ada rob, kecelakaan sedikit macetnya panjang sekali. Kalau sudah macet, mengurangi efisiensi pengiriman barang,” kata dia.
Kondisi pantura timur...
Selain itu, kondisi Jalan Pantura Timur juga dinilai masih kurang lebar dibandingkan Jalan Pantura Barat. Kebanyakan jalan Pantura Kudus hingga Rembang masih menggunakan dua jalur.
”Pantura Barat sudah ada tol, jalan Pantura-nya juga sudah empat lajur. Tapi kita lihat Kudus ke Pati itu baru dua lajur. Kalau ada adu banteng itu fatal sekali. Pasti macet. Maka butuh akses Pantura timur tol dibutuhkan sekali. Masak Pantura Semarang-Pati sampai 4 jam,” tutur Safin.
Hal senada juga diungkapkan Dewan Pengurus Kabupaten (DPK) Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Pati. Mereka berharap pembangunan infrastruktur jalan terus dilanjutkan.
”Kalau saya infrastruktur dijalankan saja. Jangan dibatalkan. Karena (Jalan Tol Demak-Tuban) itu memperlancar akses dan memangkas biaya transportasi,” tandas dia.
Editor: CholisAnwar