Kamis, 20 November 2025

Murianews, Pati – Pintu 8 Waduk Wilalung Kudus yang mengarah ke Sungai Juwana, Kabupaten Pati dibuka pada Selasa (21/1/2025) pagi ini. Puluhan desa di enam kecamatan di Pati diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana banjir.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah  Kabupaten Pati (BPBD Pati) Martinus mengaku mendapatkan informasi tentang dibukanya pintu Waduk Wilalung hari ini. Dibukanya pintu waduk ini untuk mengurangi volume air agar tanggul tak jebol.

”Info yang masuk ke saya tadi pagi, pintu air Bendung Wilanglung yang mengarah ke Sungai Juwana itu dibuka kurang lebih 10 cm. Tujuannya untuk mengurangi volume air di Sungai Wilanglung,” ujar Martinus kepada Murianews.com, Selasa (21/1/2025).

Meskipun pintu Waduk Wilalung sudah dibuka, hingga Selasa siang, belum ada peningkatan volume air di Sungai Juwana secara signifikan. Namun semua pihak diminta waspada.

”Dengan dibukanya bendung Wilalung hingga siang ini belum berdampak signifikan terhadap kondisi muka air Sungai Juwana dalam artian dalam kondisi aman. Belum mengakibatkan bajir di persawahan maupun penduduk,” tutur Martinus.

Meskipun demikian, Martinus meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Terutama warga yang tinggal di dekat Sungai Juwana. Pasalnya, potensi banjir semakin tinggi.

”Jadi setelah pintu air Bendung Wilanglung dibuka dan di akhir Januari dan Februari curah hujan diprediksi wilayah Kabupaten Pati mulai intensitas hujan sedang dan deras dan durasinya cukup lama,” kata dia.

Pintu Wilalung...

Dengan dibukanya pintu Waduk Wilalung, puluhan desa di enam kecamatan rawan banjir. Mulai Kecamatan Sukolilo, Kayen, Gabus, Pati, Jakenan hingga Kecamatan Juwana.

”Maka potensi banjir genangan terjadi mulai dari di Desa Kasian, Gadudero, Poncomulyo, Srikaton, Kayen dan seterusnya sampai Jakenan dan Juwana,” beber dia.

Ia meminta para petani untuk bersiap dan meningkatkan kewaspadaan. Martinus menjelaskan dengan kewaspadaan dan persiapan dini, maka kerugian terhadap banjir dapat diminimalisir.

”Maka tingkatkan kewaspadaan terutama untuk menekan kerugian petani padi. Saya lihat saat ini sudah mulai menunjukkan bulir-bulir padi mulai muncul. Sikapi dengan bijaksana. Lakukan upaya agar genangan tak terdampak,” kata dia

Martinus juga meminta nelayan kecil untuk waspada. Pasalnya, volume air bisa meningkat sewaktu-waktu setelah melihat situasi di Waduk Wilalung.

”Jangan membuang sampah di sungai atau anak sungai agar air mengalir lancar sampai ke laut,” tandas dia.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler