Desa-desa itu adalah Jepuro, Kedungpancing, Bumirejo, Kudukeras dan Doropayung. Lima desa tersebut kebanjiran lantaran berada di dataran rendah dan terletak di dekat Sungai Juwana.
”Iya (Jepuro, Kedungpancing, Bumirejo, Kudukeras dan Doropayung kebanjiran). Dulu (tahun lalu) 11 desa,” ujar Camat Juwana Sunaryo kepada Murianews.com.
Sunaryo mengungkapkan, hingga pukul 15.00 WIB Kamis (30/1/2025), air banjir belum sampai masuk ke rumah warga. Menurutnya, banjir hanya menggenangi pekarangan rumah.
”Nggih baru masuk pekarangan, belum ada yang masuk rumah. Nanti sore air laut pasang mungkin ada yang masuk (rumah),” kata dia.
Namun, pernyataan ini berbeda dengan data di lapangan. Berdasarkan pantauan Murianews.com, sejumlah rumah di Desa Doropayung sudah kemasukan air banjir.
Bahkan berdasarkan data Pemerintah Desa (Pemdes), banjir Doropayung setidaknya telah membuat 18 rumah kemasukan air. Selain itu, sebanyak 81 rumah terdampak banjir tersebut.
Murianews, Pati – Banjir di Pati, Jawa Tengah, tak hanya melanda Desa Doropayung saja. Setidaknya ada lima desa di Kecamatan Juwana yang dilaporkan tergenang air banjir pada Kamis (30/1/2025).
Desa-desa itu adalah Jepuro, Kedungpancing, Bumirejo, Kudukeras dan Doropayung. Lima desa tersebut kebanjiran lantaran berada di dataran rendah dan terletak di dekat Sungai Juwana.
”Iya (Jepuro, Kedungpancing, Bumirejo, Kudukeras dan Doropayung kebanjiran). Dulu (tahun lalu) 11 desa,” ujar Camat Juwana Sunaryo kepada Murianews.com.
Sunaryo mengungkapkan, hingga pukul 15.00 WIB Kamis (30/1/2025), air banjir belum sampai masuk ke rumah warga. Menurutnya, banjir hanya menggenangi pekarangan rumah.
”Nggih baru masuk pekarangan, belum ada yang masuk rumah. Nanti sore air laut pasang mungkin ada yang masuk (rumah),” kata dia.
Namun, pernyataan ini berbeda dengan data di lapangan. Berdasarkan pantauan Murianews.com, sejumlah rumah di Desa Doropayung sudah kemasukan air banjir.
Bahkan berdasarkan data Pemerintah Desa (Pemdes), banjir Doropayung setidaknya telah membuat 18 rumah kemasukan air. Selain itu, sebanyak 81 rumah terdampak banjir tersebut.
Kiriman dari Kudus...
Kasi Pemerintah Desa Doropayung, Saleh memaparkan, banjir dipicu intensitas hujan tinggi dan luapan Sungai Juwana. Selain itu, banjir juga disebut kiriman dari dari Kudus dan Kecamatan Gabus yang masuk.
”Jadi kita sebagai penerima. Hujan hampir satu minggu. Mitos di sini Imlek. Katanya kalau ndak hujan ndak hoki, ndak rejeki. setelah itu 15 hari setelahnya cap go meh biasanya banjir surut. kemungkinan aman. Kalau lewat ya kemungkinan nambah,” kata Saleh.
Sementara itu, Kades Kedungpancing Didik Narwadi menambahkan banjir di desanya sudah mulai masuk ke dalam rumah warga. Setidaknya terdapat 20 rumah warga yang terdampak dan satu rumah warga yang sudah kemasukan air.
”Desa Kedungpancing terdampak 20 rumah yang masuk 1 (rumah),” tanda Didik.
Editor: Budi Santoso