”Banjir datang sekitar jam 13.00 WIB karena kali di sekitar desa tersumbat sampah. Kedalaman air sampai 30 sampai 50 sentimeter sudah masuk ke rumah. Kalau bandang seperti ini, biasanya seluruh yang banjir,” ungkap dia.
Banjir ini dipicu oleh hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Pati pada Senin siang. Selain itu, limpahan air dari Pegunungan Muria juga memperparah banjir di desa tersebut.
Hujan lebat dan limpahan air ini membuat Sungai Simo dan Sungai Sinoman meluap. Kondisi diperparah dengan aliran sungai dipenuhi sampah yang membuat banjir cepat naik dan menggenangi ratusan rumah warga.
Murianews, Pati – Belasan desa dan kelurahan di tiga kecamatan di Kabupaten Pati diterjang banjir, Senin (17/2/2025). Ada tiga kecamatan yang terdampak banjir, yakni Kecamatan Pati Kota, Margorejo dan Juwana.
Berdasarkan data yang dihimpun Murianews.com, wilayah yang tergenang banjir di Kecamatan Pati Kota ada di Desa Dengkek, Sinoman, Kutoharjo, Plagitan, dan Sarirejo. Kemudian, tiga kelurahan, yakni Kelurahan Kalidoro, Pati Kidul, dan Pati Wetan,
Sementara desa-desa yang tergenang banjir di Kecamatan Margorejo yakni, Desa Langenharjo, Dadirejo, Jambeankidul dan Sukoharjo. Adapun di Kecamatan Juwana yang dilanda banjir yakni Desa Gadingrejo.
Selain menerjang permukiman warga, banjir juga menggenangi sekolahan, jalan desa hingga jalan protokol. Jalan Supriyadi sempat ikut tergenang banjir.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetya mengakui banjir di Kabupaten Pati terjadi usai hujan deras mengguyur sekitar tiga jam.
”Sebaran banjir bandang wilayah Pati Kota dan sekitarnya siang tadi setelah diguyur hujan deras kurang lebih 3 jam,” ujar Martinus kepada Murianews.com.
Salah satu desa yang mengalami banjir paling parah yakni Desa Gadingrejo, Kecamatan Juwana. Akibat banjir di desa ini ratusan rumah di desa tersebut terdampak.
Salah satu warga yang rumahnya ikut terendam, Susiswo memaparkan, air bergerak cepat dan masuk ke dalam rumah dengan ketinggian 50 sentimeter. Cepatnya air membuat dirinya hanya mampu mengamankan barang berharga secukupnya.
Sungai Simo dan Sungai Sinoman Meluap...
”Banjir datang sekitar jam 13.00 WIB karena kali di sekitar desa tersumbat sampah. Kedalaman air sampai 30 sampai 50 sentimeter sudah masuk ke rumah. Kalau bandang seperti ini, biasanya seluruh yang banjir,” ungkap dia.
Banjir ini dipicu oleh hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Pati pada Senin siang. Selain itu, limpahan air dari Pegunungan Muria juga memperparah banjir di desa tersebut.
Hujan lebat dan limpahan air ini membuat Sungai Simo dan Sungai Sinoman meluap. Kondisi diperparah dengan aliran sungai dipenuhi sampah yang membuat banjir cepat naik dan menggenangi ratusan rumah warga.
Editor: Dani Agus