Banjir ini membuat kendaraan mengular di jalan nasional itu. Kendaraan motor roda dua, mobil hingga truk tronton terpaksa menurunkan jalu kendaraannya agar tak terperosok di kubangan dan mogok di tengah jalan.
Kondisi ini, sama seperti yang terjadi pada Selasa (18/2/2025) kemarin. Jalan Pantura Pati-Juwana juga tergenang banjir dan mengakibatkan antrean panjang sehingga bikin para pengendara kesal.
Salah satu pengendara motor, Triyono tampak meluapkan kekesalannya kepada Pemkab Pati. Pasalnya, Jalan Pantura Pati-Juwana kembali terendam banjir. Khususnya di Desa Sinoman dan Desa Gadingrejo, Kecamatan Juwana.
Ia menganggap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati tak bisa bekerja.
Ia menilai kondisi banjir ini mengorbankan para pengendara. Ketinggian air sekitar 5 sentimeter hingga 15 sentimeter.
”Ini mengorbankan banyak rakyat. Besok saya marah di depannya (Kantor Pemkab Pati). Ini sangat menganggu,” kata dia.
Murianews, Pati – Jalan Pantura Pati-Juwana kembali diterjang banjir, Rabu (19/2/2025) sore. Sehari sebelumnya, ruas jalan ini juga sempat tergenang.
Banjir ini membuat kendaraan mengular di jalan nasional itu. Kendaraan motor roda dua, mobil hingga truk tronton terpaksa menurunkan jalu kendaraannya agar tak terperosok di kubangan dan mogok di tengah jalan.
Kondisi ini, sama seperti yang terjadi pada Selasa (18/2/2025) kemarin. Jalan Pantura Pati-Juwana juga tergenang banjir dan mengakibatkan antrean panjang sehingga bikin para pengendara kesal.
Salah satu pengendara motor, Triyono tampak meluapkan kekesalannya kepada Pemkab Pati. Pasalnya, Jalan Pantura Pati-Juwana kembali terendam banjir. Khususnya di Desa Sinoman dan Desa Gadingrejo, Kecamatan Juwana.
Ia menganggap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati tak bisa bekerja.
”Semua orang (Pemerintah) Kabupaten ndak bisa bekerja. Ini sudah yang ketiga kalinya. Bisa bekerja ndak. Kalau ndak bisa bekerja bilang. Masih banyak yang mau bekerja,” ujar dia dengan nada tinggi.
Ia menilai kondisi banjir ini mengorbankan para pengendara. Ketinggian air sekitar 5 sentimeter hingga 15 sentimeter.
”Ini mengorbankan banyak rakyat. Besok saya marah di depannya (Kantor Pemkab Pati). Ini sangat menganggu,” kata dia.
Tumpukan Sampah di Sungai Simo...
Dirinya menilai banjir ini terjadi lantaran adanya tumpukan sampah di Sungai Simo yang terletak di pinggir Jalan Pantura Pati-Juwana.
Kondisi ini membuat aliran air meluber ke jalan dan mengakibatkan kemacetan. Apalagi hujan deras mengguyur Kabupaten Pati pada Rabu siang.
”Sampah di Jembatan Desa Purworejo sangat tinggi sekali. Sehingga menghambat. Harapannya ya Pemda dan BBWS Provinsi turun tangan,” harap dia.
Banjir hanya merendam jalan pantura sepanjang 100 meter. Namun akibatnya terjadi kemacetan hingga sekitar 3 kilometer.
Hal ini membuat perangkat desa bersama warga berjibaku membersihkan sampah di sungai untuk memperlancar aliran air.
”Kami sudah melaporkan ke Pemkab Pati. Tapi hingga kini belum ada alat berat yang turun,” imbuh Perangkat Desa Gadingrejo, Hardoyo.
Editor: Dani Agus