Henri menjelaskan, DLH Pati memiliki total 10 truk amroll atau truk pengangkut sampah. Namun, empat di antaranya saat ini tidak dapat beroperasi karena berbagai kerusakan.
”Kalau keseluruhan armada, untuk truk amroll jumlah ada 10 dan ke semuanya kondisi kurang layak. Dari 10 truk amroll tersebut pada hari H lebaran tidak bisa jalan sama sekali sebanyak 4 truk, kendalanya macam-macam ada yang oli hidrolis bocor sampai sasisnya patah,” jelasnya.
Tak hanya truk amroll, DLH Pati juga memiliki delapan dump truk. Mirisnya, separuh dari jumlah tersebut juga mengalami kerusakan dan tidak dapat digunakan untuk mengangkut sampah.
”Untuk dump truk ada 8 kami ada 8 armada yang melayani rutin. Dari 8 armada tersebut pas hari H ada 4 kendaraan yang tidak dapat beroperasional,” pungkasnya.
Murianews, Pati – Volume sampah di Kabupaten Pati mengalami peningkatan signifikan selama libur Lebaran 2025. Tercatat, terjadi lonjakan volume sampah mencapai 30 ton per hari, atau total 150 ton selama lima hari libur.
Sayangnya, peningkatan volume sampah ini tidak diimbangi dengan kelancaran pengangkutan. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati mengakui jika operasional armada pengangkut sampah mengalami kendala akibat banyaknya kendaraan yang rusak.
Kepala Bidang Kebersihan Persampahan dan Pertamanan pada DLH Pati, Henri Setiawan mengatakan, kondisi armada yang sudah tua menjadi penyebab utama seringnya terjadi kerusakan.
Selain itu, bengkel-bengkel juga banyak yang tutup selama masa libur Lebaran, semakin memperparah situasi.
”Kendala lebih ke sarana dan prasarana pengangkutan. Karena kondisi mobil sampah sudah tua sehingga sering rusak sedangkan untuk bengkel beberapa hari masih tutup karena lebaran,” kata Henri Setiawan, Rabu (9/4/2025).
Ia mencontohkan, di wilayah Juwana, dari empat armada pengangkut sampah yang ada, tiga di antaranya mengalami kerusakan. Karena bengkel tutup pada hari H Lebaran, hanya satu armada yang dapat dimaksimalkan untuk mengangkut sampah.
Kondisi ini mengakibatkan pengangkutan sampah tidak berjalan optimal. Penumpukan sampah sempat terjadi di beberapa titik akibat keterbatasan armada yang beroperasi.
”Seperti di pasar Tayu dan Juwana sempat terjadi penumpukan,” lanjut Henri.
Sampah menumpuk...
Henri menjelaskan, DLH Pati memiliki total 10 truk amroll atau truk pengangkut sampah. Namun, empat di antaranya saat ini tidak dapat beroperasi karena berbagai kerusakan.
”Kalau keseluruhan armada, untuk truk amroll jumlah ada 10 dan ke semuanya kondisi kurang layak. Dari 10 truk amroll tersebut pada hari H lebaran tidak bisa jalan sama sekali sebanyak 4 truk, kendalanya macam-macam ada yang oli hidrolis bocor sampai sasisnya patah,” jelasnya.
Tak hanya truk amroll, DLH Pati juga memiliki delapan dump truk. Mirisnya, separuh dari jumlah tersebut juga mengalami kerusakan dan tidak dapat digunakan untuk mengangkut sampah.
”Untuk dump truk ada 8 kami ada 8 armada yang melayani rutin. Dari 8 armada tersebut pas hari H ada 4 kendaraan yang tidak dapat beroperasional,” pungkasnya.
Editor: Cholis Anwar