Berdasarkan keterangan yang dihimpun oleh pihak kepolisian, kronologi kejadian bermula ketika sejumlah remaja yang mengendarai lima unit sepeda motor dengan posisi berboncengan melintas di jalan tersebut.
Korban pun sempat dirawat empat hari sebelum dinyatakan meninggal pada Selasa (13/5/2025) sekitar pukul 03.30 WIB. Jenazah korban pun dimakamkan di pemakaman umum desa tempat tinggal korban.
Murianews, Pati – Korban meninggal tawuran dua kelompok siswa SMK di Kabupaten Pati, Jawa Tengah ternyata merupakan warga kurang mampu. Pemuda berusia 17 tahun ini sudah menjadi yatim sejak tiga tahun lalu.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Desa tempat tinggal korban (Desa Panggunroyom), Hadi. Ia memaparkan korban yang berinisial BA tersebut dari keluarga tidak mampu dan merupakan anak yatim.
”(Korban) memang dari keluarga tidak mampu. Keluarga miskin. Bapaknya sudah meninggal. Kurang lebih tiga tahunan,” ungkap Hadi, Selasa (13/5/2025).
Ia memaparkan saat ini, ibu korban sudah menikah lagi dengan lelaki lain. Korban mempunyai adik kecil yang berusia sebulan lebih.
”Ibunya punya suami lagi. Baru sebulan lebih sedikit kelahiran adiknya,” lanjut Hadi.
Ia mengaku, korban yang masih duduk di bangku SMK kelas X ini dikenal baik. Korban sering membantu pekerjaan orang tua dan mencari rumput untuk ternak kambing.
”Anaknya baik. Ikut membantu ibunya, Ikut ngarit,” kata Hadi.
Hadi pun menyayangkan peristiwa tawuran yang terjadi pada Jumat (9/5/2025) lalu. Ia berharap kejadian serupa tak terjadi lagi di kemudian hari.
”Setiap pagi bapak guru sudah berusaha. Cukup sekian saja,” pungkas dia.
Sempat dirawat di RS...
Diketahui, BA menjadi korban tawuran antara dua kelompok siswa SMK di Jalan Pati-Gembong, tepatnya di depan sebuah showroom mobil Mitra Mobilindo yang terletak di Desa Muktiharjo, Kecamatan Margorejo pada Jumat (9/5/2025).
Berdasarkan keterangan yang dihimpun oleh pihak kepolisian, kronologi kejadian bermula ketika sejumlah remaja yang mengendarai lima unit sepeda motor dengan posisi berboncengan melintas di jalan tersebut.
Setibanya di depan showroom mobil, tiba-tiba terjadi pergesekan yang berujung pada tawuran antara kelompok siswa dari dua SMK yang mengakibatkan BA mengalami luka di bagian kepala. Pemuda berusia 17 tahun itu pun langsung dilarikan ke rumah sakit.
Korban pun sempat dirawat empat hari sebelum dinyatakan meninggal pada Selasa (13/5/2025) sekitar pukul 03.30 WIB. Jenazah korban pun dimakamkan di pemakaman umum desa tempat tinggal korban.
Editor: CholisAnwar