Kamis, 20 November 2025

Ia menambahkan pembangunan di Pati bersifat berkelanjutan dan tidak bisa berhenti hanya pada tahun 2025. Maka perlu adanya pendapatan untuk pembangunan. 

”Uang dari pusat tidak cukup. Yang membangun Kabupaten Pati adalah orang Pati sendiri. Pemerintah pusat hanya membantu. Kalau kita sendiri tidak ikut berpartisipasi, berarti kita tidak bertanggung jawab pada pembangunan daerah kita sendiri,” katanya.

Sudewo juga mengaku selama 14 tahun terakhir tidak pernah ada penyesuaian tarif PBB. Menurutnya, kenaikan PBB ini semestinya sejak 2011 lalu. 

”Pemimpin mana pun pasti ingin meningkatkan pendapatan daerah. Kalau ditanya kenapa tidak bertahap, ya bertahapnya harusnya dari dulu, dari 2011. Karena tidak dilakukan, sekarang dampaknya besar,” ujarnya.

Sudewo menaikkan PBB Pati berdasarkan Perda Nomor 1 Tahun 2024. Ia mengklaim bahwa dirinya tidak saklek menjalankan hitungan Perda tersebut yang bisa memicu kenaikan hingga ribuan persen. 

”Saya tidak menaikkan sebanyak itu. Justru saya ini bijaksana,” klaimnya. 

Sementara itu, sejumlah warga membantah bahwa PBB Kabupaten Pati tidak pernah naik selama 14 tahun. Pada tahun 2022 lalu, beberapa warga di sejumlah kecamatan mengaku adanya kenaikan PBB

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler