Bupati Pati Sudewo pun merasa bangga dengan penyerahan hak paten kata-kata mutiara dari dirinya ini. Ia menilai kata-kata mutiara untuk memotivasi siswa ini layak untuk mendapatkan hak paten.
Murianews, Pati – Bupati Pati Sudewo mendaftarkan dua kata-kata Mutiara untuk mendapatkan hak paten alias hak kekayaan intelektual di Kementerian Hukum. Uniknya, pematenan ini pun disetujui.
Sertifikasi hak paten dua kata-kata mutiara Bupati Pati itu pun langsung diserahkan Kantor Wilayah Kementerian Hukum (Kakanwil Kemenkum) kepada Sudewo di Pendapa Kabupaten Pati, Selasa (27/5/2025).
Dua kata-kata mutiara Bupati Pati yang mendapatkan hak paten tersebut yakni,
“Nilai yang kau dapat harus kau pertanggungjawaban terhadap ilmu yang kau kuasai”
Sementara satu lagi ialah, “satu tetes keringat orang tuamu harus kau hargai untuk menjemput masa depanmu”.
Bupati Pati Sudewo pun merasa bangga dengan penyerahan hak paten kata-kata mutiara dari dirinya ini. Ia menilai kata-kata mutiara untuk memotivasi siswa ini layak untuk mendapatkan hak paten.
”Kata-kata mutiara saya tentang pendidikan ternyata layak untuk diberi Hak Paten dari Menteri Hukum RI. Barang kali di seluruh Indonesia yang punya hak paten ini di dunia pendidikan hanya Bupati Pati,” tutur Bupati Sudewo dalam sambutannya.
Wujudkan SDM Unggul...
Menurutnya, Ini satu pertanda bahwa Kabupaten Pati akan mampu mewujudkan SDM yang unggul. Dengan kata-kata mutiara Bupati Pati ini diharapkan bisa memicu kualitas pendidikan Kabupaten Pati.
”Ini betuk komitmen bersama. Terutama satuan Pendidikan berkomitmen akan bekerja keras, tulus melakukan langkah nyata mewujudkan Kabupaten Pati memiliki sdm yang unggul dan berkarakter. Warga Pati harus mempunyai daya saing baik tingkat Jateng maupun nasional,” kata dia.
Ia berkomitmen bakal terus berkonsentrasi penuh di dunia pendidikan. Meskipun pembangunan di bidang infrastruktur jalan, pertanian dengan capaian 10 ton bisa per hektare dan bidang perikanan terus berlangsung.
Sudewo pun menjelaskan latar belakang timbulnya kata-kata mutiaranya. Ia melihat keadaan, tidak hanya di Kabupaten Pati tapi di tempat lain, yang nilai para siswa tinggi tapi ilmunya tidak memadai dan tidak berkualitas.
”Banyak sekali mahasiswa yang nilainya rendah. (Maka muncul kata mutiara), ’nilai yang kau dapat harus kau pertanggungjawaban terhadap ilmu yang kau kuasai’,” ungkap dia.
Ia juga melihat banyak siswa yang malas belajar dan nakal, maka dirinya membuat kata-kata mutiara Bupati Pati yang kedua, ’satu tetes keringat orang tuamu harus kau hargai untuk menjemput masa depanmu.’
Editor: Anggara Jiwandhana
