Tak hanya itu, sejumlah perguruan tinggi juga ikut membantu untuk menangani rob. Namun, tingginya gelombang membuat bibit mangrove yang ditanam mati.
”Upaya kemarin ada program dinas Pendidikan dengan Unnes dengan membuat pemecah gelombang. Tapi rusak lagi karena gelombang tinggi,” tandas dia.
Kepala Desa Tunggulsari, Setyo Wahyudi berharap pemerintah daerah hingga pemerintah pusat ikut menanggulangi bencana banjir rob ini. Tanpa kerja sama pemerintah, bencana banjir rob terus menghantui Desa Tunggulsari.
”Ini bencana besar. Kejadian abrasi nyatanya sudah terjadi di Desa Tunggulsari dan beberapa desa Kecamatan Tayu. Harapan saya pemerintah untuk bekerja sama penanggulangan bencana,” tutur Setyo Wahyudi.
Murianews, Pati – Bencana banjir rob yang tak kunjung surut di Desa Tunggulsari, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, Jawa tengah turut menyebabkan kerusakan parah pada hutan mangrove di wilayah tersebut.
Sekitar 7,5 hektare dari total luasan mangrove di desa Tunggulsari kini kondisinya rusak dan tak mampu lagi menahan hantaman gelombang rob.
Sebelum tahun 2020, kawasan mangrove di Desa Tunggulsari mencapai 15 hektare. Namun, setelah diterjang gelombang pasang bertubi-tubi sejak saat itu, luasan hutan mangrove kini menyusut drastis.
”Mangrove di Desa Tunggulsari itu dulu sampai 15 hektare. Kemudian mulai rusak pada tahun 2020 karena gelombang air pasang yang tinggi. Sekarang sekitar 7 hektare-an,” ujar Ketua Kelompok Mangrove Desa Tunggulsari, Karnawi kepada Murianews.com, Rabu (18/6/2025).
Karnawi menjelaskan, gelombang air laut memang meninggi sejak enam tahun terakhir. Hal ini menyebabkan lahan mangrove terus terkikis.
Pihaknya sudah mencoba berbagai cara untuk menahan gelombang, termasuk dengan membuat pemecah gelombang. Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil signifikan.
”Kita sudah berusaha dengan patok pemecah gelombang tapi tidak maksimal. Kemudian kita melakukan penanam mangrove tiap tahun sampai 50 ribu bibit lebih. Tapi karena cuaca ekstrem, maka mati kalau gelombang datang,” ungkap aktivis lingkungan ini.
Berbagai upaya dilakukan...
Tak hanya itu, sejumlah perguruan tinggi juga ikut membantu untuk menangani rob. Namun, tingginya gelombang membuat bibit mangrove yang ditanam mati.
”Upaya kemarin ada program dinas Pendidikan dengan Unnes dengan membuat pemecah gelombang. Tapi rusak lagi karena gelombang tinggi,” tandas dia.
Kepala Desa Tunggulsari, Setyo Wahyudi berharap pemerintah daerah hingga pemerintah pusat ikut menanggulangi bencana banjir rob ini. Tanpa kerja sama pemerintah, bencana banjir rob terus menghantui Desa Tunggulsari.
”Ini bencana besar. Kejadian abrasi nyatanya sudah terjadi di Desa Tunggulsari dan beberapa desa Kecamatan Tayu. Harapan saya pemerintah untuk bekerja sama penanggulangan bencana,” tutur Setyo Wahyudi.
Editor: Cholis Anwar