Tolak Regrouping, 63 Siswa SDN Tayu Kulon 01 Terancam Putus Sekolah
Umar Hanafi
Rabu, 16 Juli 2025 13:53:00
Murianews, Pati – Sebanyak 63 siswa SDN Tayu Kulon 01 terancam putus sekolah. Pasalnya, mereka dan para wali murid menolak kebijakan regrouping dan dipindah ke SDN Tayu Kulon 02.
Para wali murid dan peserta didik masih mendatangi sekolah tersebut meskipun semua guru sudah dimutasi ke sekolah lainnya, Rabu (16/7/2025).
Mereka masih menaruh harapan agar SDN Tayu Kulon 01 kembali dibuka dan menerapkan kegiatan belajar mengajar (KBM).
Salah satu wali murid tersebut itu yakni, Hana. Ia mengaku bakal terus berjuang dan mendatangi SDN Tayu Kulon 01 setiap harinya hingga SD tersebut kembali dibuka.
Bahkan ia mengaku rela anaknya tak sekolah bila tetap diminta pindah ke SDN Tayu Kulon 02. Sebanyak 63 siswa SDN Tayu Kulon 01 pun terancam putus sekolah.
”Ndak sekolah ndak apa apa kalau tidak dibuka. Anak kan disuruh sekolah masak tidak difasilitasi,” ungkap Hana kepada Murianews.com.
Hana mengaku beberapa waktu lalu sudah mendapatkan sosialisasi bahwa SDN Tayu Kulon 01 bakal digabungkan dengan SDN Tayu Kulon 02. Saat sosialisasi tersebut dirinya juga menyampaikan penolakan.
”Sudah sosialisasi. Kita sudah penolakan kepada Pak Kepala Desa. Tapi kog kayak gini ada pengumuman anak masuk langsung diambil tindakan pindah,” ungkap wali murid kelas 6 ini.
Kebijakan Pemkab...
Ia menilai penolakan itu mendapatkan respon dan membuat regrouping diurungkan. Namun dirinya kaget lantaran anaknya diminta pindah ke SDN Tayu Kulon 02 saat tahun ajaran baru.
Sementara itu, eks-Kepala SDN Tayu Kulon 01 Puji Roostiandyah mengaku pihaknya hanya menjalankan kebijakan diri Disdikbud Kebupaten Pati. Apalagi seluruh guru SDN Tayu Kulon 01 sudah dimutasi ke berbagai sekolahan.
”Kami jadi pelaksana kebijakan. Kami juga harus dimutasi ke berbagai tempat. Ada ke SD Kalikalong, Pundenrejo, SDN Tayu Kulon 2. Saya di kepala sekolah sana. Kami harus melaksanakan tugas sesuai SPT yang kami terima. Tidak mungkin kembali, kecuali ada SK lagi,” ungkap dia.
Meskipun para guru sudah dimutasi, ia mengaku bakal tetap memperhatikan para siswa SDN Tayu Kulon 01. Dirinya bakal menugaskan guru untuk mengajar di gedung SD tersebut
”Setiap pagi saya ke sini dan ke sana SDN Tayu Kulon 02. Jadi ini Saya seperti setrika,” ungkap dia.
Dirinya menjelaskan SDN Tayu Kulon 01 memenuhi syarat untuk di-regrouping. SD tersebut memiliki siswa kurang dari 120 siswa, dan dinilai mempunyai jarak tak jauh dari SDN Tayu Kulon 02.
”Nomrenklaturnya masuk ke SDN Tayu Kulon 2 karena jumlah siswanya banyak di sana. Terpaut sekitar 30 siswa. SDN Tayu Kulon 01 yang sekolahnya nginduk di sana kan tidak bisa mencairkan bos pada tahun ini. Karena itu, SD yang siswanya lebih banyak menanggung pembiayaan SD kita. Mungkin menimbang luas tanah dan sebagainya. Walimurid memboikot di SD Tayu Kulon 2 di luar ranah kami,” tandas dia.
Editor: Supriyadi



