Massa mencoba mendobrak pagar Pendapa Kabupaten Pati. Untuk menaklukkan massa, aparat keamanan menyemprotkan watercenon kepada massa.
Tak sampai di sana, aparat keamanan menyemprotkan gas air mata. Sejumlah aparat dan warga terkena gas air mata. Beberapa dilarikan menggunakan mobil ke tempat lebih aman.
Murianews, Pati – Sudewo ogah mundur dari jabatannya sebagai Bupati Pati. Ia mengaku tidak mungkin bisa lengser dengan cara demontrasi atau desakan masyarakat.
Sudewo menjelaskan dirinya menjadi Bupati Pati dipilih oleh mayoritas masyarakat Kabupaten Pati. Pemilihan tersebut digelar secara konstitusional.
”Sudah disampaikan tadi. Kalau saya dipilih oleh rakyat secara konstitusional dan demokratis. Jadi tidak bisa saya berhenti dengan tuntutan itu. Semua ada mekanismenya,” ungkap Sudewo kepada Murianews.com, Rabu (13/82025).
Diketahui, ribuan massa mengepung Pendapa Kabupaten Pati dan DPRD Kabupaten Pati. Mereka menuntut Sudewo untuk mundur sebagai Bupati Pati.
”Saya kira sudah berhenti ya (demonya). Sudah lenggang. Hanya beberapa sebagai kecil yang bukan pendemo tadi pagi,” kata Sudewo.
Awalnya demo berjalan kondusif. Massa menyampaikan aspirasi di depan Pendapa Kabupaten Pati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati.
Namun Bupati Pati Sudewo tak kunjung menemui. Hal ini membuat massa emosi. Baru sekitar pukul 12.17 WIB, Sudewo menemui massa dan menyampaikan sejumlah kalimat.
Dalam kesempatan itu, Sudewo yang dinaiki mobil Brimob meminta maaf kepada Aliansi Masyarakat Pati Bersatu. Ia pun bakal memperbaiki kinerjanya.
”Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu'alaikum WR WB. Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya. Saya bekerja agar lebih baik,” tutur Sudewo saat itu.
Massa emosi...
Pernyataan Bupati Pati Sudewo ini tak membuat suasana mereda. Massa justru semakin emosi dan melayangkan botol minuman ke Pendapa Kabupaten Pati.
Massa mencoba mendobrak pagar Pendapa Kabupaten Pati. Untuk menaklukkan massa, aparat keamanan menyemprotkan watercenon kepada massa.
Tak sampai di sana, aparat keamanan menyemprotkan gas air mata. Sejumlah aparat dan warga terkena gas air mata. Beberapa dilarikan menggunakan mobil ke tempat lebih aman.
Editor: Cholis Anwar